Tarian Kebangsaan di Tiga Perbatasan Kalimantan

0

TARIAN kebangsaan dalam kebhinnekaan yang dibawakan 72 personil satuan Brimob Polda Kalteng, dengan diiringi sejumlah lagu daerah, mengawali acara ikrar kebangsaan untuk Merah Putih Indonesia di Tugu Soekarno Palangkaraya, Selasa (1/8/2017).

DI HADAPAN Wakapolda Kalteng Kombes Polisi Dedy Prasetyo, Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail, Wakil Walikota Palangkaraya Mofit Saptono Subagio, unsur Forum Koordinasi Perangkat Daerah (FKPD) Kalteng serta tamu undangan lainnya yang hadir, 72 personil Brimob tersebut, terlihat begitu energik. Mereka tampak bersemangat membawakan tarian kontemporer itu.

Tak hanya itu, sebanyak tiga tim ekspedisi merah putih dilepas langsung oleh Wakil Gubernur Habib Said Ismail. Tim ekspedisi didampingi para duta dari tiap-tiap kabupaten dengan menggunakan pakaian adat sesuai daerah masing-masing. Tim 1 menuju perbatasan Kalimantan Selatan dengan rute Palangkaraya, Pulang Pisau dan Kapuas. Tim 2, menuju perbatasan Kalimantan Timur dengan rute Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya. Sedangkan tim 3, menuju perbatasan Kalimantan Barat, dengan rute Katingan, Kotawaringin Timur, Seruyan, Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara.

Usai kegiatan ,Wakapolda Kalteng Kombes Dedy Prasetyo, mengatakan, ikrar kebangsaan tersebut merupakan instruksi pemerintah untuk menggelorakan bulan kemerdekaan, dengan pengibaran sejuta bendera di seluruh perbatasan, daerah aliran sungai dan pinggir pantai. “Tentunya dengan pengibaran bendera yang kita bagikan secara gratis beberapa waktu lalu dan kita canangkan satu juta  kini telah kita lakukan itu. Tapi hanya Kalteng, satu satunya yang melaksanakannya,” ujar Dedy.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kalteng, Habib Said Ismail, memberi apresiasi atas prakarsa luar biasa yang dilakukan Kapolda Kalteng, Brigjend Anang Revandoko, dengan cara kembali membangkitkan gelora kebangsaan di Bumi Tambun Bungai. “Sudah saya sampaikan bahwa ikrar  yang dibacakan tadi, itu untuk menyatukan kita. Artinya tidak memandang suku, agama, ras dan  golongan. Kita ini satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air. Itulah Indonesia,”imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis  : Tiva Rianthy

Editor    : Fahriza

Foto      : Tiva Rianthy

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.