12 Gedung Baru ULM Ditarget Rampung pada 2018

0

DIGELONTORKAN dana sebesar Rp 384 miliar dari pinjaman lunak Bank Development (IDB) kepada pemerintah Indonesia,  proses pembangunan 12 gedung baru di lingkungan kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Jalan Brigjen H Hasan Basry segera dimulai pada Sabtu (29/7/2017).

MENTERI Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof DR Muhammad Nasir ditemani Rektor ULM, Prof DR Sutarto Hadi memulainya dengan memencet tombol pemancangan tiang pertama pembangunan 12 gedung dalam proyek 7 in 1, di halaman samping Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM.

Megaproyek yang terdapat di kampus tertua di Pulau Kalimantan ini sebetulnya sudah digadang-gadang lebih dari 4 tahun. Makanya, ketika sudah diresmikan dimulainya pembangunan 12 gedung itu, Muhammad Nasir mematok target agar bisa diselesaikan pada 2018 mendatang. Mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini mengatakan pembangunan 12 gedung baru itu merupakan bagian dari program 7 in 1 dari Kemenristekdikti berupa bantuan pinjaman IDB.

““Dari Rp 2,7 triliun untuk pembangunan fasilitas akademik di 7 perguruan tinggi di Indonesia, Universitas Lambung Mangkurat mendapatkan hibah dana terbesar di antara 7 perguruan tinggi lainnya,” tuturnya. Mengapa terbesar?  Nasir mengungkapkan ULM mendapatkan dana terbesar, karena dilihat dari proposal yang telah dinilai dapat dilaksanakan dan punya potensi untuk berhasil.

Dengan dananya yang tergolong gemuk  itu, Nasir pun meminta Rektor ULM Sutarto Hadi untuk mengawasi pelaksanaan pembangunan 12 gedung baru ini berjalan sesuai dengan rencana awal. “Saya berharap semoga dengan bertambahnya 12 gedung baru fasilitas perkuliahan yang akan dibangun ini dapat meningkatkan akreditasi ULM menjadi A dan memproduksi publikasi ilmiah lebih banyak,” tutur pakar anggaran dan akuntan profesional ini.

Target dari Kemenristekdikti ini diakuri Rektor ULM Prof DR Sutarto Hadi. Guru besar pendidikan Matematika FKIP ULM ini memastikan dalam waktu 420 hari, proyek pembangunan 12 gedung baru itu akan selesai pada 420 hari. Untuk menggarap proyek pemerintah pusat yang dananya disupport IDB itu ditunjuk PT Wijaya Karya (Persero).

Menurut Sutarto, total pendanaan proyek pembangunan 12 gedung ini sebesar 384 miliar lebih dengan luas pembangunan 28.900 meter persegi. “Ada 10 gedung ULM yang ada di Banjarmasin, dan dua gedung di Banjarbaru.  Makanya, kontraktor yang terpilih adalah PT Wijaya Karya,” ucapnya.(jejakrekam)

Penulis : Siti Nurdianti

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Siti Nurdianti

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.