Bahaya, Kanker Serviks Jadi Penyakit Pembunuh Kedua

0

BERDASAR data WHO, badan otonom Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani kesehatan mencatat penyakit kanker merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia. Bahkan, dari populasi penduduk bumi, 13 persen dipicu akibat penyakit kardio vaskuler setiap tahun hingga ditetapkan sebagai penyakit pembunuh nomor dua di dunia.

FAKTA ini diungkap Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Barabai Sugiyanto dalam sosialisasi deteksi dini kanker serviks di Aula Puskemas Sungai Karias, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten HSU, Kamis (13/07/2017). Ia menerangkan, setiap tahun ada 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia. “Kami perkirakan tahun 2030, kejadian tersebut dapat mencapai hingga 26 juta dan 17 juta di antaranya meninggal akibat kanker,” ujarnya.

Sugianto mengajak agar kegiatan bulan deteksi dini kanker serviks ini, dalam rangka memperingati hari ulang tahun BJPS Kesehatan ke-49 tahun, bekerjasama dengan PKK HSU, Dinkes HSU, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Bhayangkari dan Persit Kartika Candra Kirana HSU, bisa dimanfaatkan masyarakat.

Menurutnya, berdasar data BPJS Kesehatan secara nasional tahun 2016, jumlah penderita kanker serviks di tingkat pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan mencapai 12.820 kasus dengan total biaya yang digelontorkan sekitar Rp 56,5 miliar. Sedangkan, untuk rawat inap tingkat lanjutan tercatat ada 6.938 kasus dengan total biaya sekitar Rp 87,1 miliar.

“Kami mengimbau kepada peserta JKN-KIS untuk melakukan deteksi dini di fasilitas puskemas, khususnya peserta yang sudah menikah. Pemeriksaan gratis dan hingga tindakan. Sayangnya, informasi ini justru banyak masyarakat yang belum tahu dan malu memeriksakan alat kemaluannya,” ucap Sugianto.

Ia menegaskan gejala kanker serviks memang tidak terlihat, terkecuali melakukan pemeriksaan, baru bisa mengetahui. “Jangan sampai sudah stadium lanjut, baru dilakukan proses pengobatan. Hal itu jauh lebih sulit, karena biaya pengobatan menjadi mahal. Makanya lebih baik deteksi dini sejak sekarang,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan HSU diwakili Kabid P2P Masbudianto menyambut baik kegiatan tersebut karena a sesuai dengan program dinkes HSU. Ia juga mengimbau masyarakat untuk mengecek kesehatan sejak dini serta membiasakan diri hidup sehat. “Melakukan olahraga teratur setiap hari, dan makan buah dan sayur dan rajin memeriksakan kesehatan,” katanya

Masbudianto juga mengungkapkan  menurut data nasional, ada 40 orang yang meninggal akibat kanker serviks. “Semoga dengan dilakukan deteksi dini pada hari ini memberikan pengetahuan dan semoga terhindar dari penyakit tersebut. Dari dari 100 orang, alhamdulillah sudah 80 orang yang daftar,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis : Muhammad Yusuf

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Muhammad Yusuf

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.