Tanggul Jebol, Izin Tambang DKJ Direkomendasi Dicabut

0

INSIDEN jebolnya tanggul tambang milik CV Dhatra Katama Jaya (DKJ) selaku pemegang izin usaha pertambangan (IUP) di Desa Kintap Lama, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, hingga mengakibat banjir bandang dan menghantam pemukiman warga desa sekitar menjadi atensi Pemprov Kalimantan Selatan.

PLT Kepala Dinas Pertambangan Provinsi Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan dari hasil evaluasi terkait jebolnya tanggul areal tambang milik Dhatra Katama Jaya pada Minggu (18/6/2017) lalu, maka keputusan untuk mencabut IUP merupakan langkah tepat.

”Intinya IUP dicabut, perintah Pak Gubernur Kalsel (H Sahbirin Noor) juga begitu. Karena secara teknis sudah tak memenuhi syarat. Hasil evaluasi kami, IUP sudah tidak mungkin dilanjutkan lagi. Kemarin sudah terbukti permasalahan tanggul jebol mengakibatkan 8 rumah hanyut,” ujar Hanif Faisol Nurofiq kepada wartawan di Banjarbaru, Senin (3/7/2017).

Ia menegaskan dinasnya juga telah berkoordinasi untuk pencabutan IUP dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kalsel yang merupakan kewenangannya. “Surat rekomendasi sudah kami layangkan ke dinas perizinan,” tegasnya.

Menurut Hanif, meski IUP dicabut tak berarti menghilangkan semua tanggung jawab perusahaan. Menurut Hanif, peraturan masih berlaku yakni bagi perusahaan yang belum membayarkan royalti atau jaminan reklamasi tetap diminta pertanggungjawaban.”Saya tegaskan pula pencabutan IUP tidak mencabut kewajiban, dan kewajiban itu tetap harus diselesaikan,” kata Hanif.

Ia menyebut  bukan hanya IUP itu, akan tetapi ada sekitar 10 IUP tambang lainnya di sekitar kawasan lokasi yang jebol juga terancam dicabut. Hanif menjelaskan pada Juli 2017, Dinas ESDM Kalsel, sudah mengakhiri 50 IUP yang akan dicabut, namun sekali lagi tidak menghilangkan kewajiban perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban reklamasi, membayar royalti, PNBP. “Kalau masih bandel dan kalau tetap tidak membayar, maka akan kami serahkan ke KPKNL atau Badan Piutang Negara,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis  : Wan Marley

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       : Dokumentasi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.