Ada Pemilik Modal di Balik Suksesi 2018 di Kalsel?

0

GELIAT pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 mendatang di Kalimantan Selatan, ditengarai tak terlepas dari intrik kepentingan untuk penguasaan sumber daya alam (SDA), khususnya tambang batubara dan perkebunan kelapa sawit. Terlebih lagi, saat ini, empat kabupaten yang menghelat suksesi 2018 didominasi wilayah areal konversi tambang seperti Kabupaten Tanah Laut, Tapin, Tabalong dan Hulu Sungai Selatan (HSS).

PENGAMAT politik dan kebijakan FISIP Uniska Syekh Muhammad Arsyad Albanjari Banjarmasin, DR M Uhaib As’ad justru melihat dalam peta politik (mapping) politik sangat jelas jika nantinya para pemodal akan membidik kursi bupati yang ada di empat daerah tersebut.

“Kepentingan pragmatis dalam penguasaan SDA itu sangat kental jika kita kaitkan dengan suksesi 2018 yang terjadi di empat kabupaten yang tergolong memiliki areal pertambangan berskala besar itu,” ucap Uhaib As’ad kepada jejakrekam.com, Kamis (29/6/2017).

Doktor jebolan Universitas Brawijaya (UB) Malang ini hakkul yakin akan hadir sejumlah pengusaha besar yang berada di balik para kandidat.  Menurut Uhaib, geliat para kapitalis lokal ingin mengambil manfaat di balik suksesi sangat kental terasa. Mengapa hal itu terjadi? Peneliti politik dan kebijakan berskala internasional ini mengakui tipikal warga Kalsel yang sudah terbiasa dengan politik uang (money politics) masih menguat, terlebih lagi di empat kabupaten yang notabene merupakan wilayah tambang. “Saya justru melihat daya tawar antar calon, parpol pengusung dan pemilih menjadi bias, bukan lagi soal program kerja atau visi-misi, namun diukur seberapa kuat modal yang dimiliknya,” tuturnya.

Magister sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini menilai areal politik atau pertarungan jelas adalah bermuara para titik simpul kekuasaan, bukan lagi berbicara pengabdian. Apalagi, di empat kabupaten itu, rata-rata akan memunculkan calon petahana dikarenakan masing-masing hanya menjabat satu periode, tak melanggar ketentuan atau larangan dua periode kepemimpinan di daerah.  “Sudah saatnya, warga Kalsel khususnya di empat kabupaten itu cerdas dalam memilih pemimpin. Jangan sampai memilih pemimpin yang tak peduli dengan kepentingan rakyat, akibat tergiur dengan politik uang,” cetusnya.(jejakrekam)

Penulis  : Fahriza

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       : Istimewa

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.