Pungut 10 Persen untuk Jasa Penukaran Uang Baru

0

JELANG Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah, bak cendawan di musim hujan, para pedagang penukar uang baru mulai tumbuh di Banjarmasin. Mereka menjajar uang-uang edisi baru rilisan Bank Indonesia di emperan dan pinggir-pinggir jalan.

SEPERTI di kawasan trorotoar Jalan Lambung Mangkurat, Jalan R Soeprapto, Jalan Anang Adenansi (Kamboja) dan kawasan lainnya. Bahkan, ada pedagang jasa penukar uang baru ini mengaku sudah merintis usaha saat bulan Ramadhan sudah memasuki hari kelima.

Berbekal sepeda motor, Pandi bersama istrinya, Syifa lebih memilih nongkrong di Jalan Anang Adenansi untuk menawarkan jasa penukaran uang baru kepada para pengguna jalan. Dengan  modal sepeda motor yang di atasnya diletakkan papan etalase uang baru, setiap pengguna jalan bisa langsung melihat apa yang mereka tawarkan.

Uang yang bisa ditukarkan dari emisi terbaru seperti Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000  dan Rp 20.000, tampak tersusun rapi. Uang baru ini dibungkus dalam plastik transparan di atas jok sepda motornya.

“Bagi masyarakat yang ingin menukar uang Rp 100 ribu, ya saya hanya memungut jasa penukaran Rp 10 ribu, jadi bisa membayar Rp 110 ribu,” ujar Pandi kepada jejakrekam.com, saat ditemui di Jalan Anang Adenansi Banjarmasin, Senin (12/6/2017).

Ia mengakui pengenaan biaya 10 persen itu hanya jasa penukaran uang.  “Alhamdulillah, dari jasa 10 persen ini, sehari saya bersama istri bisa dapat uang Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Asyikin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.