PADA 2 Oktober 2017 mendatang, 33 desa di 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan akan serentak menggelar pemilihan kepala desa (pilkades). Terhitung sejak Juni 2017, telah memasuki tahapan pembentukan panitia pemilihan kepala desa.
“KAMI sudah membuat surat edaran bagi agar desa yang melaksanakan pilkades pada 2 Oktober 2017 mendatang, segara membuat panitia pemilihan kepala desa,’’ ujar Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Desa pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Balangan, Isdiansyah kepada jejakrekam.com, di Paringin, Rabu (7/6/2017).
Menurutnya, untuk anggaran pilkades, sepenuhnya ditanggung pemerintah daerah, namun bisa ditambah dengan anggaran dana desa, terbatas hanya untuk meningkatkan partisipasi pemilih bukan terkait biaya pelaksanaan. Isdiansyah menerangkan partisipasi pemilih ini, bisa dalam bentuk pemberian snack bagi para pemilih saat melaksanaan pencoblosan pada pelaksaan pilkades. “Intinya peningkatan partisipasi pemilih, ini bisa mengunakan dana desa dan inipun sifatnya hanya mendukung bukan utama,” ucapnya.
Untuk porsi anggaran dalam suksesi pilkades 2017 ini, Isdiansyah mengaku tak ingat persis, namun angka nominalnya mencapai kurang lebih Rp 500 juta. “Tiap desa itu minimal Rp 18 juta, tergantung jumlah pemilih. Semakin banyak pemilih, maka semakin besar anggarannya. Ya, kalau dihitung rata-rata Rp 18 juta per desa, dari 33 desa yang ada berarti dibutuhkan dana mencapai Rp 560 juta,” ungkapnya.
Dalam kalkulasi Isdiansyah, besaran anggaran tiap desa berbeda tapi untuk yang paling besar anggarannya sekitar Rp 27 juta dan terendah Rp 18 juta.“Paling besar anggaran pelaksanaan pilkades adalah Desa Sumber Rejeki, Kecamatan Juai yakni Rp 27,620 juta dengan jumlah pemilih 1.460 jiwa. Sedangkan, paling rendah adalah Desa Aniungan dengan anggaran Rp 18 juta dan jumlah pemiih hanya 160 jiwa,” pungkasnya.(jejakrekam)
Penulis : Sugianoor
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Bangka Pos