Stok Darah Golongan AB dan B Sempat Kosong

0

PERMINTAAN darah segar selama bulan Ramadhan 1438 Hijriyah ternyata terjadi penurunan hingga 50 persen. Hal ini sebanding karena permintaan dari rumah sakit negeri dan swasta, dan pendonor yang juga mengalami penurunan.

SEKRETARIS Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Selatan, H  Fakhruddin AM mengakui penurunan hampir 50 persen ini terjadi selama Ramadhan, dibandingkan hari-hari biasanya. “Untuk memenuhi stok darah yang ada di bank daerah, kami tetap membuka pos pelayana donor darah di kawasan Masjid Raya Sabilal Muhtadin. Memang, jadwalnya diubah, dari sebelumnya pagi hingga pukul 13.00 Wita, kini selepas shalat Tarawih, karena ada mobil PMI yang standby di lokasi,” kata Fahruddin AM kepada wartawan di Banjarmasin, Selasa (6/6/2017).

Mantan Kepala Biro Perlengkapan Setdaprov Kalsel ini berharap agar ormas Islam dan masyarakat lainnya bisa menggelar acara bakti sosial disertai dengan donor darah selama Ramadhan ini. “Sebab, saat ini, di bank darah PMI sempat kosong golongan darah AB selama Ramadhan ini,” kata Fakhruddin. Namun, ia memastikan masyarakat tak perlu takut saat memerlukan kantong darah segar untuk keperluan operasi di rumah sakit. “Kami terus berusaha untuk mencarikan darah yang dibutuhkan pasien rumah sakit. Sebab, saat ini, ada 2.500 pendonor darah yang siap on call di PMI,” katanya.

Sementara itu, Kasubag Pengerahan Pelestarian Donor Darah Sukarela PMI Kota Banjarmasin , Wiwie Trilianti NS mengakui ketersediaan darah pada bulan Ramadhan ini memang berkurang. Ia membeberkan saat ini PMI memang memiliki pendonor tetap sebanyak 2.500 orang, dan sisanya sekitar 80 sampai 230 orang per bulan. “Memang, selama Ramadhan, pendonor darah agak menurun. Biasanya, setiap hari, kami bisa mendapatkan 100-150 kantong darah, sekarang turun hampir 50 persen,” kata Wiwie.

Begitupula, menurut dia, aktivitas pendonor di gedung PMI Kalsel juga berkurang, hanya 20 kantong per hari. “Kami kesulitan mencari darah golongan B, bahkan sempat kosong di PMI. Sebab, rata-rata pendonor darah adalah orang yang pernah melakukan donor,” ucap Wiwie.

Berbanding dengan permintaan daerah di RSUD Ulin Banjarmasin yang tiap hari mencapai 100 kantong, hanya mampu dipenuhi 50 kantong. Begitupula, pasokan untuk RSUD Ansari Saleh hanya meminta 10-20 kantong darah per hari. “Padahal, untuk produksi darah di PMI, seharusnya 3.000 kantong darah per bulan. Ini semua untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit negeri dan swasta, termasuk klinik kesehatan. Untuk pelayanan donor darah PMI dibuka 1 x 24 jam, dengan rata-rata pendonor berusia 17 hingga 60 tahun,” ujarnya.

Warga Dharma Budi Banjarmasin, M Saifuddin mengaku rutin mendonor darahnya per tiga bulan. “Sejak mendonorkan darah, badan terasa sehat dan penyakit yang dikeluhkan hilang. Untuk bulan puasa pun, saya tetap mendonor dan tak pernah takut sakit,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis : Igam

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : PMI Kalsel

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.