SEMAKIN mendekati lebaran Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah, selama Ramadhan 1438 Hijiriyah ini diingatkan agar pemerintah daerah bekerjasama dengan BPOM harus lebih intensif dan tegas terhadap para pedagang nakal yang merugikan masyarakat.
PEMERHATI sosial kemasyarakatan Anang Rosadi Adenansi mengatakan temuan adanya bahan kimia berbahaya dalam produk pangan seperti borak, formalin, pewarna tekstil, dan sebagainya jelas memicu berbagai penyakit bagi masyarakat selaku konsumen.
“Sebab, harus disadari semua penyakit yang ada dan mengganggu metabolisme tubuh berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Makanya, pemerintah tak boleh main-main dalam menindak pedagang yang nakal apakah berskala kecil, terlebih lagi beromzet besar seperti supermarket dan minimarket yang ada di Kalimantan Selatan,” kata Anang Rosadi Adenansi kepada jejakrekam.com, di Banjarmasin, Senin (5/6/2017).
Sebab, menurut dia, jika masyarakat Kalsel disuguhkan makanan yang tak sehat, apapun program kesehatan yang dijalankan pemerintah seperti BPJS-Kesehatan dan sebagainya tak ada gunanya, tanpa ada tindakan preventif. “Justru hal itu menghabiskan devisa negara karena bahan-bahan obatan, khususnya komponennya itu diimpor. Makanya, pemeirntah harus tegas dank eras, tangkap dan penjarakan jika toko itu masih bandel. Jika perlu tutup dan cabut izinnya serta umumkan di media massa terbuka,” ucap mantan anggota DPRD Kalsel ini.
Sebab, masih menurut Anang Rosadi, jika pemerintah memang ingin menyehatkan penduduk, tentu jaminan pangan yang dikonsumsi harus dijamin, serta ledakan penduduk yang telah gagal diatasi dengan program keluarga berencana (KB). “Selama ini, keseimbangan antara kelahiran dengan sumber ekonomi pembiayaan rakyat tak terjadi. Makanya, pemerintah harus interopeksi diri sebagai pemegang amanah rakyat. Keadaan negara akan terus memburuk jika salah urus,” imbuhnya.(jejakrekam)
Penulis : Didi G Sanusi
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Dokumentasi