NU Harapkan Perempuan Fatayat Jadi Pemimpin

0

PEREMPUAN di Indonesia belum terlalu banyak menjadi pemimpin.Terutama di organisasi kemasyarakatan maupun pemerintahan. Oleh sebab itu, Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) diharapkan bisa membawa perempuan menjadi pemimpin di semua lini. 

HAL itu disampaikan Ketua PWNU Kalsel, DR HM Syarbani Khaira disela kegiatan Rapat Kerja Wilayah Fatayat NU Kalsel sekaligus memperingati Hari Lahir Fatayat NU ke-67 di Hotel Biuti, Kamis (25/5/2017) malam. Menurut Syarbani, Fatayat bisa menjawab untuk lebih memfokuskan diri kepada perempuan sebuah pilihan ditengah soal perkembangan zaman dalam kepemimpinan di daerah. Sebab untuk mengatasi kepemimpinan jauh lebih besar maknanya bagi bangsa dan negara. “Fatayat menghadirkan harapan baru, tidak boleh diam,” ujar Syarbani.

Ia menegaskan kepemimpinan perempuan dalam pemerintahan  masih segelintir yang berkarya. Untuk itu, Fatayat mendapat tantangan menjadi pimpinan ke depan. “Fatayat sudah ada sejak 50 tahun lalu. Untuk itu harus bisa mengembangkan diri, paling tidak harus menjadi pemimpin di organisasi, masyarakat dan lainnya,” cetusnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Harlah ke-67 Fatayat NU, Hilyah Aulia mengatakan, kegiatan Rapat Kerja Wilayah Fatayat Kalsel, di mana pelantikan sudah 2 tahun lalu. Namun tidak ada kata terlambat dalam melaksanakan kegiatan.” Kita bangkit kembali dan tangguh ada beberapa program yang harus disosialisasikan dengan diikuti14 cabang,” ujarnya.

Terkait keinginan Ketua PWNU agar perempuan bisa memimpin disambut baik Hilyah. Menurutnya, perempuan Fatayat memang harus demikian menjadi pemimpin di segala lini. “ Kita harus berkomitmen agar Fatayat bisa menjadi pemimpin baik di organisasi dan masyarakat,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis  : Wan Marley

Editor    : Fahriza

Foto       : Wan Marley

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.