Rawan Penyimpangan, Data Penerima Raskin Tak Sesuai Fakta

0

KETERSEDIAN beras miskin (raskin) dan beras sejahtera (rastra)  di Provinsi Kalimantan Selatan tak sebanding antara pasokan dengna penerima. Akhirnya, keluarga yang menerima manfaat sosial dari program pemerintah pusat itu melalui Kementerian Sosial itu jauh lebih besar.

PELAKSANA Tugas Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Kalsel, HM Suhariyanto menegaskan untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dilakukan kembali update data, mekanisme keluarga penerima yang disodorkan formulir dan disalurkan oleh perangkat desa. “Kebijakan ini sudah disetujui Kementerian Sosial,” ujar Suhariyanto dalam rapat koordinasi peningkatan kualitas masyarakat kurang mampu kabupaten/kota se-Kalsel di ruang rapat H Maksid Setdaprov Kalsel, Rabu (3/5/2017).

Ia mengakui kerawanan penyimpangan dalam penyaluran raskin justru terletak di perangkat pemerintah daerah. Sebab, Badan Urusan Logistik (Bulog) hanya bertugas mendistribusikan hingga ke pemerintah daerah, selanjutnya pendistribusian hingga ke penerima menjadi tanggungjawab pemerintah daerah. “Sebab, mata rantai penyaluran melibatkan lurah, kades dan petugas di lapangan. Kasus yang terjadi adalah beras subsidi ini dijual ke pasar oleh oknum. Padahal, rastra dan raskin ini dibiayai APBN dan APBD Provinsi Kalsel yang jumlahnya sangat luar biasa,” tutur Suhariyanto.

Pemuktahiran data penerima manfaat raskin dan rastra pun disetuji Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalsel, Adi Santoso. Menurutnya, kesalahan yang mencut dalam pertemuan dengan kabupaten dan kota adalah masalah data yang tak akurat. “Makanya, segera kita perbaiki kekurangan maupun kesalahan data para penerima manfaat raskin dan rastra ini,” tandasnya.

Jika mengacu data Bulog Divisi Regional Kalimantan Selatan pada 2017, ditargetkan 35 ribu ton beras petani lokal diserap untuk penyaluran rastra. Sementara, realisasi pada 2016 lalu, Bulog telah mendistribusikan 29.062.155 kilogram atau 99,92 persen dari pagu rastra Provinsi Kalsel mencapai 29.086.560 kilogram.(jejakrekam)

Penulis  : Wan Marley

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       :  Dokumentasi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.