Olahraga Tradisional Berbiaya Murah Tapi Bukan Murahan

0

SERBUAN olahraga  modern dilawan dengan kembali menghidupkan permainan tradisional yang tak akan lekang ditelan zaman. Seperti mengenang masa kecil yang padat dengan permainan bernilai sportivitas dan komunal, selama dua hari Sabtu (29/4/2017) dan Minggu (30/4/2017) di kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin, digelar Festival Olahraga Kreasi Daerah (Forda) 2017.

ADA 10 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dalam Forda 2017 yakni cabor tradisional sumpit, tonis, hadangan atau asinan, senam kreasi, senam jantung sehat dan senam osteoporosis, cabor tradisional lainnya seperti enggrang, terompah panjang, dan dagongan, serta cabor inline skate.

“FORDA 2017 ini diikuti 11 kabupaten dan kota, minus Kabupaten Tabalong dan Hulu Sungai Selatan. Dengan adanya even ini olahraga tradisional ternyata bisa bertahan dan perlu dilestarikan, karena tak kalah dengan olahraga modern lainnya,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan, Zakly Aswan kepada wartawan, usai membuka Forda 2017 di Banjarmasin, Sabtu (29/4/2017).

Menurutnya, olahraga tradisional juga menjadi meia untuk menjaga kebugaran dan kesehatan, sehingga produktivias pun menjadi tinggi. “Olahraga juga menjadi sarana untuk menciptakan generasi yang sehat sehingga bergerak untuk membangun Banua kita,” tutur Zakly.

Mantan Kepala Satpol PP Kalsel ini mengungkapkan mengungkapkan Forda juga menjadi wahana hiburan bagi masyarakat, khususnya generasi muda yang mungkin belum akrab dengan olahraga tradisional dan kreasi. “Ada 500 peserta yang mengikuti 10 cabang olahraga tradisional. Memang, untuk cabang olahraga tradisional sebetulnya ada 29 cabang. Namun, mengingat waktu dan biaya yang terbatas, akhirnya yang dipertandingkan hanya 10 cabang olahraga,” ucap Zakly.

Ia mengingatkan olahraga-olahraga tradisional merupakan warisan leluhur yang perlu dilestarikan, bahkan dilestarikan, sehingga bukan hanya olahraga modern yang diperkenalkan. “Kami mencatat hanya 28 persen penduduk Kalimantan Selatan yang berolahraga dalam satu pekannya,” ujarnya.

Menurut Zakly, kegiatan Forda 2017 ini juga untuk mempersiapkan atlet andalan Kalimantan Selatan dalam menyongsong perhelatan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) IV yang berlangsung di Banjarmasin pada Oktober 2017 mendatang.

“Nantinya dalam Fornas IV Tahun 2017, bukan hanya diikuti seluruh provinsi yang ada di Indonesia, ternyata negara luar pun turut ambil bagian seperti dari Australia, Malaysia, Singapura dan negara lainnya yang tertarik dengan olahraga tradisional tanah air. Sebab, olahraga tradisional ini murah, tapi tidak murah. Makanya, kami ingin mencari bibit berbakat dalam ajang Forda 2017 ini,” tutur Zakly.(jejakrekam)

Penulis  : Asyikin

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       : Asyikin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.