Hidup Hanya Sekali, Sebentar di Dunia Tapi Risikonya Besar

0

JANGAN main-main di dunia, hidup hanya sebentar, namun risikonya sungguh luar biasa besar di akhirat kelak. Petuah ini disampaikan KH Muhammad Arifin Ilham dalam zikir dan doa bersama dalam rangka mensyukuri Milad 65 tahun Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) di Masjid Raya At-Taqwa, Amuntai, Jumat (21/4/2017) malam.

RIBUAN jamaah yang pun memutihkan zikir akbar yang dipimpin dai kondang kelahiran Banjarmasin itu.Pengasuh Majelis Dzikir Az-Zikra, Sentul Bogor, Jawa Barat ini dalam tausyiahnya mengingatkan pentingnya mengutamakan akhirat, karena segala sesuatu yang ada di dunia pasti akan dimintakan pertanggungjawabannya oleh Allah SWT di akhirat nanti.

“Jangan main-main di dunia ini, kita satumat bangat hidup di dunia ini. Namun, risikonya sangat ganal di akhirat nanti,” kata Arifin Ilham, dalam tausyiah dengan logat bahasa Banjar. Ia mengajak para jamaah untuk terus menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW, seperti tidur lebih awal agar bisa mengerjakan shalat Tahajud. “Shalat malam adalah kunci kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Kalau kita menjaga shalat, maka SWT Allah akan menjaga kita,” ucap Arifin Ilham.

Dai kondang kelahiran Banjarmasin, 8 Juni 1969 ini mengungkapkan selesai shalat Tahajud menjelang shalat Subuh, hendaknya lebih banyak membaca istighfar sebagai perwujudan dari sebuah tobat. “Selesai shalat Subuh, mata kita hendaknya melihat Alqur’an dengan membacanya, sebelum melihat dunia ini,” tuturnya.

Arifin Ilham mengingatkan sepatutnya umat Islam bisa mendengar azan berkumandang, sesegeranya memenuhi panggilan Allah SWT untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid. “Usai shalat Subuh berjamaah dilanjutkan dengan shalat Dhuha untuk membuka rezeki. Sebab, rezeki itu bukan hanya berbentuk aung, namun bisa berbentuk nikmat sehat, teman yang baik, umur yang berkah, termasuk dapat berzikir bersama ini adalah rezeki dari Allah SWT. Terpilihnya pemimpin muslim di Jakarta juga meurpakan rezeki. Makanya, perbanyak tobat dan zikir dan meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT,” papar Arifin Ilham.

Di hadapan ribuan jamaah yang memenuhi Masjid Raya At-Taqwa, Arifin Ilham yang termasuk dalam barisan ulama pendukung Gerakan 212 ini menceritakan seandainya di Jakarta terpilih pemimpin non muslim, maka pengaruhnya sangat besar umat Islam. “Sebab, banyak guru-guru di sekolah yang non muslim, lurah juga non muslim, tentu majelis-majelis taklim dan zikir bakal hilang. Pengaruhnya sangat besar bagi anak cucu kita. Namun, Allah SWT masih sayang dengan kita semua, sehingga mengabulkan doa-doa kita,” cerita Arifin Ilham.

Dalam tausyiahnya, Arifin Ilham mengingatkan agar umat Islam selalu menjaga wudhu, bila matal maka hendaknya berwudhu kembali agar selalu bersih dan terjaga kesuciannya. “Sebab, manusia yang meninggal dunia itu berdasar kebiasaan apa yang dikerjakan selama hidup di dunia,” imbuh putra pasangan H Ismail Marzuki dan Hj Nurhayati ini.

Sementara itu, dalam acara zikir dan doa bersama di masjid terbesar di Kota Amuntai yang berlangsung selama dua jam lebih dari pukul 20.00-22.00 Wita itu, tampak hadir Bupati HSU H Abdul Wahid HK, Ketua DPRD H Sahrujani, Forum Koodinasi Pimpinan Daerah (FKPD), ulama dan habaib serta seluruh jamaah yang mengenakan busana muslim putih.

“Alhamdulillah, hingga 1 Mei 2017 nanti, usia Kabupaten HSU sudah mencapai 65 tahun. Selama ini, daerah kita aman, damai, kompak dan penuh kekeluargaan, sehingga Kabupaten HSU aman dan berkah,” ujar H Abdul Wahid, dalam sambutannya.

Ia berharap dengan zikir bersama yang dipimpin KH Arifin Ilham itu dicatat sebagai sebuah kebajikan dalam mengisi sisa umur yang ada. “Hendaknya kita berzikir setiap ada kesempatan. Semoga dengan zikir ini dapat menebalkan keimanan kita kepada Allah SWT, serta mendapat keberkahan dan kebaikan, khususnya bagi Kabupaten HSU agar senantiasa damai dan aman,” tandas Wahid.(jejakrekam)

Penulis   : Muhammad Yusuf

Editor     : Didi G Sanusi

Foto        : Muhammad Yusuf

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.