Syekh Fikri Thoriq : Ingin Hidup Tenang, Jaga Shalat dan Baca Selalu Qur’an

1

JIKA Anda masih ingat dengan ulama muda yang menjadi pengantar film kolosal Omar atau Shalahuddin Al Ayubi, dua pahlawan Islam gemilang yang ditayangkan selama bulan Ramadhan di salah satu stasiun televisi swasta nasional, tentu tak akan asing lagi dengan Syekh Muhammad Fikri Thoriq.

SAAT datang ke Banjarmasin, jebolan Pesantren Darut Tauhid Malang asuhan Syaikh Abdullah Abdun ini memberikan tausyiah yang begitu menggetarkan hati. Syekh Fikri Thoriq ini datang untuk menghadiri haul Syaikh Muhammad Zaini Abdul Ghoni (Guru Sekumpul) serta haul keluarga Pangeran Iberahim dan mengisi ceramah agama di Majelis Taklim Irsyadussalam, Jalan Mawar Ujung, Banjarmasin, Rabu (19/4/2017) malam.

Ratusan jamaah pun tampak begitu khidmat dan khusyuk mendengar petuah-petuah agama yang disampaikan Syekh Fikri Toriq. Dai kelahiran Jakarta ini mengingatkan bahwa dalam hidup Rasulullah SAW ada dua mukjizat yang utama diberikan Allah SWT. Yakni, kitab suci Alqur’an yang tetap dijaga dan diwariskan kepada umat Muhammad SAW, hingga akhir zaman. “Mukjizat kedua adalah peristiwa Isra wan Mi’raj Rasulullah SAW yang diperjalankan dari Masjid Al Haram (Makkah) ke Masjid Al Aqsa di Palestina, hingga menembus ke Sidratul Muntaha dan bertemu dengan Allah SWT,” tutur dai kelahiran Jakarta ini.

Ia membandingkan mukjizat nabi-nabi lainnya yang dianugerahkan Allah SWT justru tak bisa diwariskan kepada umatnya. “Seperti mukjizat Nabi Musa AS seperti tongkat yang mampu membelah Lautan Merah, dan lainnya, apakah itu diwariskan ke umatnya? Nah, beda dengan kitab suci Alqur’an hingga sampai kapanpun diwarisi umat Muhammad. Pertanyaannya adalah apakah kita-kita sebagai pewarisnya sudah membaca dan mengamalkan ajaran dari kitab suci Alqur’an?” cecar Syekh Fikri Thoriq.

Nah, menurut dia, oleh-oleh dari peristiwa Isra Mi’raj yang dibawa Rasulullah SAW adalah shalat lima waktu sebagai pembeda seorang muslim dengan umat lainnya. “Bayangkan saja, jika Nabi Musa yang berhasrat ingin bertemu dengan Allah SWT. Sementara, Rasulullah SAW justru Allah yang mengundangnya, hingga menyediakan tunggangan istimewa bernama Buraq serta ditemani malaikat kepercayaan-Nya, Jibril AS,” tutur Syekh Fikri Thoriq.

Keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada Rasulullah SAW adalah saat bertemu di Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang dipenuhi cahaya Khalik. Menurut Syekh Fikri Thoriq, mengapa begitu Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Musa AS ketika mendapat kewajiban shalat 50 waktu, harus bolak-balik dari langit ke langit tertinggi. “Sebagian ulama menafsirkan bahwa saat bertemu dengan Allah SWT, cahaya Rasulullah SAW makin bertambah. Itulah mengapa Nabi Musa meminta Rasulullah SAW terus bertemu dengan Allah SWT. Jangan heran, jika dalam beberapa riwayat menyebutkan bahwa cahaya Rasulullah SAW itu meredupkan cahaya matahari,” ucap Syekh Fikri Thoriq.

Tak hanya itu, beber dia, jika Nabi Musa AS saat bertemu dengan Allah SWT di Bukit Thursina, diharuskan melepas sandalnya. “Sedangkan, Rasulullah SAW justru masuk ke surga dan bertemu dengan Allah SWT masih mengenakan sandal. Makanya, dalam beberapa aliran thariqat, ada yang memakai lambang sandal Rasulullah SAW. Ya, karena berharap berkat dari sandal karena kemuliaan dari Rasullulah SAW bertemu dengan Allah SWT,” ucap Syekh Fikri Thoriq.

Untuk itu, Syekh Fikri Thoriq berpesan agar umat muslim untuk terus menjaga warisan Rasulullah SAW seperti menjaga shalat serta membaca serta mengamalkan ajaran kitab suci Alqur’an.  “Jadi, selama kita shalat maka hubungan kita kepada Allah dan rasul-Nya akan tersambung. Sedangkan, yang meninggalkan shalat, berarti memutus hubungan dengan Khaliknya, serta ajaran Rasulullah SAW,” ucapnya.

Tak hanya menenangkan hidup di dunia, Syekh Fikri Thoriq mengungkapkan dengan menjaga shalat berarti umat Islam itu terus menjaga hubungannya terus terjalin dengan Allah SWT. Ia menegaskan jika terus menjaga shalat, maka apa pun yang didoakan makhluk akan selalu dikabulkan Allah SWT. “Kemudian terus bacalah Qur’an, bagi yang terus menjaga terlebih lagi mengamalkan ajarannya, maka hidup dijamin Allah SWT pasti nyaman dan tenang. Sebab, kegelisahan itu hanya bisa diobati dengan membaca Alqur’an,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Taklim Irsyadussalam, Pangeran H Iberahim mengungkapkan kedatangan Syekh Fikri Thoriq itu untuk terus memotivasi umat Islam agar terus menjaga shalatnya. “Sesuai tema peringatan Isra Mi’raj ini adalah agar kita terus menjaga shalat berjamaah di rumah Allah (masjid). Semoga pesan-pesan yang disampaikan Syekh Fikri Thoriq ini bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” tandas Ketua DPW PBB Kalsel ini.(jejakrekam)

Penulis   :  Didi G Sanusi

Editor    :  Didi G Sanusi

Foto       :  Didi G Sanusi

 

 

Pencarian populer:Tanah kelahiran syeh fikri thoriq
1 Komentar
  1. H.Abshor berkata

    Saya minta alamat syekh fikri thorik

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.