Ngeri!!! Dua Malam, Dua Wakar Dibunuh Dipicu Rebutan Lahan ‘Kekuasaan’

0

DUA malam berturut-turut, warga Banjarmasin digegerkan temuan mayat bersimbah darah diduga korban pembunuhan. Pertama, Selasa (18/4/2017) malam, jasad M Taberani (50), ditemukan tergeletak di halaman sebuah rumah toko (ruko) di Beruntung jaya, Banjarmasin Selatan.

NAH, tak berselang lama, jajaran Polsekta Banjarmasin Selatan dan Polresta Banjarmasin, meringkus seorang pelaku, Marwan Saipullah (39) saat bersembunyi di rumah kakaknya. Kepada polisi, Marwan mengatakan, sebelumnya, sekitar 10 hari yang lalu, korban mengajaknya duel yang dipicu persoalan rebutan lahan jaga malam.

Pasca peristiwa pertama itu, warga Banjarmasin kembali digegerkan dengan dugaan pembunuhan terhadap seorang wakar yang juga dipicu rebutan lahan jaga malam. Peristiwa kedua, terjadi pada Kamis (18/04/2017) dinihari sekitar pukul 03.00 WITA, di Jalan Sutoyo S, Teluk Dalam, Banjarmasin.

Tepatnya, di depan Toko Ami Ali Parfum’s, ditemukan jasad Zafarudin (48) yang juga tewas bersimbah darah akibat luka senjata tajam. Jazad warga Jalan Skip Lama ini, kemudian dievakuasi ke kamar mayat RSUD Ulin Banjarmasin. Korban mengalami empat luka tusuk di punggung, dua di lengan kiri, satu di bawah ketiak kiri dan satu luka gores di lengan kanan.

Tak berselang lama, tim gabungan Satreskrim Polresta Banjarmasin dan Polsek Banjarmasin Tengah, meringkus pelaku Ponadi (44 tahun), yang merupakan wakar di Jalan Cempaka 4. Ditemui di Polsekta Banjarmasin Tengah, Ponadi mengatakan, beberapa hari sebelumnya, korban sempat mendatanginya ke rumah. Saat itu, korban ingin mengambil lahan jagaannya sebuah proyek pembangunan ruko di Jl Sutoyo S yang dulunya merupakan sebuah salon kecantikan.

Menurut Ponadi, saat itu, ia menawarkan kepada korban untuk bagi dua upah jaga malam proyek pembangunan ruko tersebut. Namun korban tidak menjawab. Kemudian, keduanya bertemu lagi tanpa sengaja tak jauh dari lokasi kejadian. Keduanya berpapasan dan saling tatap.”Terus dia (korban,red) bilang, apa lihat-lihat. Saat itulah saya serang dengan pisau saya,” kata Ponadi.

Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Anjar Wicaksana, membenarkan kedua kasus yang menewaskan dua orang ini, akibat rebutan lahan jaga malam. Namun lokasi dan pelaku, serta korbannya berbeda. Karena itu, agar peristiwa ini tidak terulang, pihaknya segera mendata para wakar yang ada di Banjarmasin.

“Nanti bidang Binmas dari Polresta dan Polsek, akan melakukan pendataan. Terus melakukan koordinasi dengan mereka dan juga pemilik lahan atau ruko yang dijaga, agar ke depan tidak ada lagi peristiwa seperti ini,” kata Anjar didampingi Kapolsek Banjarmasin Tengah, Kompol Uskiansyah.

Menurut Anjar, para wakar ini biasanya bekerja sendiri atau berkelompok. Dan iuran yang mereka pungut, berdasarkan kesepakatan dengan pemilik bangunan. “Kalau dibilang resmi yang ngga juga, tapi memang biasanya pemilik bangunan  merasa terbantu juga karena tempatnya dijaga,” kata Anjar.(jejakrekam)

Penulis   : Deden

Editor     : Deden

Foto        : Deden

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.