SEKTOR perkebunan karet dan kelapa sawit sepertinya masih menjadi primadona dalam menggerakkan roda perekonomian Kalimantan Selatan. Namun, ada hal yang telah lama dilupakan bahwa rotan Kalimantan sebetulnya mampu menembus pasar internasional jika dikelola dengan baik.
HAL ini diungkapkan pemerhati sosial ekonomi Kalimantan Selatan, DR H Abdul Hakim kepada jejakrekam.com, Selasa (11/4/2017). Menurutnya, selama ini masalah yang dihadapi ekspor rotan Kalimantan adalah berkutat pada regulasi yang tak berpihak kepada perekonomian rakyat Borneo.
“Industri rotan masih bisa andalkan dalam ekspor untuk pertumbuhan ekonomi, dan pemerintah daerah dapat mencermati persoalan yang dihadapi petani rotan,” ucap lulusan doktor Universitas Brawijaya Malang ini.
Abdul Hakim menyakini dengan memunculkan kembali industri rotan mampu menyerap tenaga kerja baru, mengingat era pasar bebas memberikan persaingan ketat.
Terkait persoalan perbankan yang akan dikonversi di Kalimantan Selatan seperti Bank Kalsel, dia menyambut baik adanya wacana tersebut. “Saya kira jika ada bank umum syariah hasil dari spin off (pemisahan) dari Bank Kalsel, perlu diapresiasi secara mendalam,” katanya.
Apalagi, beber Hakim, banyaknya umat muslim di Kalsel, tentu menjadi pemikiran penting dari Pemprov Kalsel. “Saya sangat setuju jika penerapan Bank Syariah Daerah, di Kalsel,” imbuhnya.(jejakrekam)
Penulis : Afdi NR
Editor : Didi G Sanusi
Foto : One News