Pembuktian Bela Diri Kuntaw Mengukir Prestasi di Korea Selatan

0

PERPADUAN musik tradisional dari gong yang ditabuh, babun yang dihentak dan serunai yang memecah kesenyapan, tersaji di halaman Gubernuran Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Selasa (11/4/2017). Banyak para pesilat yang mengenakan busana hitam-hitam bak pendekar tengah beradu keahlian memainkan jurus-jurus panikaman dalam Festival Pencak Silat Budaya Kuntaw di Taman Siring Titik Nol, Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin.

ADA 62 perguruan kuntaw dari 13 kabupaten dan Kota di Kalimantan Selatan yang ikuti berpartisipasi dan mengirim para ‘jagoannya’ untuk bertanding dan adu kebolehan memainkan jurus-jurus maut dalam Festival Kuntaw yang dihelat Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan.

Selain untuk melestarikan budaya Banjar, yang salah satunya adalah seni bela diri kuntaw yang melegenda. Even tersebut untuk juga menyeleksi para pendekat yang akan mengikuti Kejuaraan Pencak Silat Nasional yang akan dihelat di Kalimantan Selatan pada Oktober 2017 mendatang.

Dalam Festival Pencak Silat Budaya ini dibagi dalam empat kategori kelas yang dipertandingkan, yakni beregu untuk umur 15 sampai 25 tahun. Kemudian, 26 hingga 55 tahun yang diikuti 32 perguruan kuntaw. Sedangkan, kategori berpasangan umur 15-25 tahun, dan umur 26-55 tahun tercatat ada 30 perguruan yang turut ambil bagian.

“Festival Kuntaw ini selain melestarikan budaya urang bahari, dengan festival ini juga bisa membangkitkan kembali perkuntawan yang ada di Banua. Sebab, selama ini seni bela diri tradisional ini seakan mati suri. Nantinya, para pendekar yang mengikuti ajang seleksi ini akan menjadi wakil Kalimantan Selatan dalam Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Nasional di Banjarmasin pada Oktober 2017 nanti,” Ketua Panitia Pelaksana Festival Kuntaw, Yoyo Rahmadi kepada wartawan di Banjarmasin, Selasa (11/4/2017).

Sementara itu, tokoh kuntaw Kalimantan Selatan, Widarta Rahman mengucapkan terima kasih atas kepedulian Gubernur H Sahbirin Noor khususnya melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Kalsel yang mengadakan Festival Pencak Silat Budaya ini. “Selama ini, festival semacam ini, khususnya seni bela diri kuntaw belum pernah diadakan. Hal ini tentu saja akan membangkitkan gairah para ahli kuntaw yang ada di Kalimantan Selatan,” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa prestasi Kalimantan Selatan dalam dunia bela diri tradisional ini cukup mengesankan, karena menyabet juara dunia kuntaw berpasangan yang digelar di Korea Selatan pada 2016 lalu.

Nah, dalam Festival Kuntaw 2017 ini, keluar sebagai jawara beregu umur 15-25 tahun adalah Perguruan Dadali Putih, disusul Panca Warna Banjarmasin, dan Samudra Jaya dari Kabupaten Tapin, masing-masing juara II dan III. Kemudian, kategori umur 26-55 tahun, diasbet Perguruan Rajapati dari Banjarbaru, Agung dari Hulu Sungai Utara (HSU), serta juara ketiga ditempati Perguruan Kuda Hitam, Kabupaten Balangan.

Sedangkan, untuk kategori berpasangan umur 15 hingga 25 tahun, keluar sebagai pemenang adalah Perguruan Panca Warna Banjarmasin, dibayangi Samudera Jaya Tapin yang merebut posisi II dan III. Terakhir, kategori berpasangan umur 26-55 tahun diambialih Perguruan Kucing Hitam Banjarmasin, dan runner dipegang Perguruan Rajapati Banjarbaru dan Agung Hulu Sungai Utara di posisi ketiga.(jejakrekam)

Penulis  : M Achyar

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       : Infuz

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.