Jokowi Ingatkan Gubernur Kalsel Jangan Andalkan Tambang Batubara

0

DALAM Rapat Terbatas Evaluasi Pelaksanaan  Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Kalimantan Selatan di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/4/2017), Presiden Joko Widodo mengingatkan agar Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor tak perlu berharap pada sektor pertambangan batubara menjadi andalan penggerak ekonomi Banua.

WALAU memuji pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan, Jokowi tetap mengingatkan dampak yang akan dihadapi daerah saat turunnya harga komoditas di pasaran dunia, seperti minyak sawit dan batubara. “Meski harus menghadapi dampak dari turunnya harga komoditas di pasaran dunia, di tahun 2016 pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan kelihatan sudah mulai naik lagi menjadi 4,38 persen, yang sebelumnya 2015 berada pada angka 3,84 persen,” kata Jokowi.

Hal itu, menurut Presiden, sebuah kondisi yang sangat baik, dan ekspor komoditas andalan di Provinsi Kalimantan Selatan seperti batubara, CPO, karet juga harganya mulai sedikit naik. “Ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan kontribusi ekspor netto di 2016 mengalami kontraksi lebih dari 5 persen dari tahun sebelumnya,” ucap mantan Walikota Solo ini.

Ia mengingatkan bahwa saat ini sektor pertanian kehutanan dan perikanan memiliki kontribusi 14,91persen yang diikuti dengan industri pengolahan di angka 13,98 persen. “Terkait dengan pengembangan sektor perkebunan, saya minta fokus untuk pengembangan produk unggulan daerah dan kesiapan infrastruktur penunjangnya,” ungkapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan agar pengembangan sektor pertanian, perkebunan harus betul-betul terintegrasi dengan industri pengolahan, sehingga memiliki multiplier effect yang besar bagi perekonomian daerah.

“Hilirisasi adalah sebuah keharusan dalam membangun Kalimantan Selatan selain akan memberikan nilai tambah bagi ekonomi daerah, hilirisasi industri diharapkan juga mampu menyerap banyak lebih banyak tenaga kerja dan membuat pembangunan Kalimantan Selatan lebih merata,” ucap Jokowi.

Lebih lanjut menurut Jokowi, untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Kalimantan Selatan, Jokowi meminta agar pembangunan kawasan industri di Batulicin dan Kawasan Industri Jorong segera terealisasi. Pembangunan dua kawasan industri ini pasti memerlukan dukungan infrastruktur penunjang.

“Seperti akses ke kawasan tenaga listrik, air bersih dan yang tidak kalah pentingnya adalah terpadu, terintegrasi dengan pelabuhan yang ada. Saya kira itu sebagai pengantar,” tuturnya.

Tampak hadir dalam ratas yaitu Menkopolhukam Wiranto, Menkes Nila F Moeloek, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Kepala BKPM Thomas Lembong, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.(jejakrekam)

Sumber : Kumparan.com

Foto       : WowKeren.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.