Dikawal Puluhan Polisi, Mahasiswa UPR Tuntut Rektor Mundur

0

TERCATAT sudah tiga kali digelar pertemuan antara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dengan Rektorat Universitas Palangkaraya (UPR), ternyata masih menemukan jalan buntu. Mahasiswa tak puas, akhirnya tuntutan mundur kepada Rektor UPR Prof DR Ferdinand pun diusung dalam aksinya.

SEBAGAI bentuk akumulasi atas ketidakpuasan kepemimpinan sang Rektor Universitas Palangkaraya Ferdinand selama 4 tahun, aksi demonstrasi digelar di halaman Rektorat UPR, Senin (10/4/2017).

Aksi demo ratusan mahasiswa ini dijaga barisan betis puluhan aparat kepolisian. Mobil water canon terlihat juga sudah dipersiapkan di luar halaman rektorat, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

Orasi atas ketidakpuasan rektor dilakukan secara berganti-gantian oleh para mahasiswa di hadapan Wakil Rektor II, Bambang S Lautt dan Wakil Rektor IV, Danes Jayanegara. Namun sayang, sang rektor yang dituntut mundur tidak memperlihatkan batang hidung sama sekali.

“Saat ini, rektor tidak berada di tempat, sehingga tidak bisa menemui adik-adik sekalian. Tapi saya berjanji pada, tuntutan kalian akan saya sampaikan,”kata Danes.

Ternyata apa yang disampaikan Danes, tak membuat mahasiswa percaya begitu saja. Buktinya, mereka malahan mencoba masuk ke dalam ruang rektorat untuk memastikan kebenaran ucapan Wakil Rektor IV UPR, Danes Jayanegara ini. Akibatnya, suasana pun semakin memanas dan aksi dorong-dorongan terjadi antara aparat keamanan dan pendemo. Untungnya, aksi ini tak berlangsung lama, setelah emosi para mahasiswa diredam sesama rekannya.

Sebelumnya, Danes pernah mengatakan, memang tidak ada yang salah dengan tuntutan mahasiswa yang menghendaki agar fasilitas pendidikan jauh lebih memadai. Tapi sebaiknya disampaikan melalui senat rektorat maupun satuan pengawasan internal (SPI).

Tetapi tidak bisa serta merta begitu saja. Ini karena keterbatasan anggaran yang dimiliki, lantaran UPR merupakan satuan kerja, di mana anggaran berasal dari APBN. Namun, lanjut Danes, universitas tetap akan mengakomodir tuntutan mahasiswa, bahkan rektor telah menginstruksikan agar keinginan BEM untuk bertemu kepala program studi dan jurusan bisa difasilitasi.(jejakrekam)

Penulis :  Tiva Rianthy
Editor   :  Didi G Sanusi
Foto      :  Tiva Rianthy

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.