Taklukkan Pegunungan Meratus, Offroader Mancanegara Siap Terabas Jalur Terjal

0

MERATUS Expedition (MEX) kembali digelar tahun 2017 ini. Gelaran tahunan offroader yang diklaim terberat se-Indonesia ini, dimulai Sabtu (8/4/2017), dengan titik start di halaman Kantor Pemprov Kalsel di Banjarbaru. Sebanyak 97 kendaraan dengan sistem penggerak empat roda, ikut ambil bagian dalam gelaran ini. Mereka dilepas Gubernur Sahbirin Noor dan Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) RI, Komjen Pol Budi Waseso. 

TAHUN ini para offroader bakal melintas jalur pegunungan Meratus sepanjang 325 KM, yang belum pernah dilalui kendaraan roda empat dari Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, hingga Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu. Dari Barabai, mereka melintasi Pegunungan Meratus, seperti kawasan Arum Jeram Loksado, air terjun KM 77 sekitar kawasan rencana jalan tol Banjarbaru – Batulicin.

MEX kali ini, diklaim sebagai ajang offroad yang berat. Karena, 90 % jalurnya berada di dalam hutan. Bahkan, lokasi yang dilalui terputus dari sinyal telepon hampir 80%. Selama lebih kurang 15 hari, offroader bakal menikmati pesona Pegunungan Meratus dengan tantangan trek yang bisa jadi tidak ditemukan di daerah lain. Karena tidak memiliki jalur untuk putar balik. Sehingga, offroader yang sudah masuk ke jalur Mex 2017, tidak ada kesempatan putar balik atau No Turning Back!

Seperti tahun lalu, ajang ini tak hanya diikuti offroader lokal dan nasional, tapi juga offroader overseas atau mancanegara. Keikutsertaan mereka, bukti MEX 2017 mendapat apresiasi dan diakui oleh offroader mancanegara. Seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Offroader Malaysia dan Bruneidarussalam yang tergabung dalam tim Tambadao Borneo ini, membawa tiga mobil. Yakni Range Rover ’87, Nissan Patrol, dan Land Cruiser Mark II.

Salah satu offroader asal Sabah, Malaysia, Hezron mengatakan, ini pertama kalinya ia melakukan ekspedisi offroad di Indonesia. Menurutnya,  dirinya tertarik ikut ajang ini, karena saat Borneo Safari (event ekspedisi offroad di Malayasia,-red), offroader Indonesia banyak bercerita tentang MEX. “Cerita yang saya dengar, MEX ini sangat menarik dan ekstrim,” katanya dengan logat Melayu.

Sedangkan Sylvester, offroader asal Malaysia lainnya mengatakan, sempat melihat MEX 2016  di Youtube. Saya melihat  sangat ekstrim, makanya ingin sekali mencoba. Sekaligus mencari teman offroader di Indonesia,” Sylvester sebelum pelepasan di garis start.

Sedangkan offroader tanah air, Aswari yang juga Bupati Lahat, Sumatera Selatan mengatakan, dari pengalaman tahun lalu, belasan hari di hutan, timnya merasakan kepuasan. Karena mereka mampu melalui jalur ekstrem yang tidak ditemui di daerah lain. “Di sini (Pegunungan Meratus,-red), banyak sungai-sungai kecil yang sulit dilalui. Dan banyak pula jalur “V” yang harus dilalui,” kata offroader yang mengendarai Toyota Bundera ’97 ini.

Total ada 20 tim offroader yang ikut di ajang ini. Termasuk Tim Naga 1 dan 2, yang merupakan offroader Banua, salah satunya H Syamsudin atau yang akrab disapa Haji Isam dari Batulicin, Tanah Bumbu.

Gubernur Sahbirin Noor usai offroader di garis start mengatakan, pihaknya sangat mendukung digelarnya ajang ini. Apalagi, menurutnya, ajang ini melibatkan BNN yang mengkampanyekan anti narkoba. “Selain kampanye anti narkoba, lewat ajang ini, kita juga berharap, pariwisata Kalsel terangkat. Sesuai dengan visi dan misi kita yang ingin mengembangkan pariwisata di Kalsel,” kata pria yang akrab disapa Paman Birin ini.

Tujuan digelarnya MEX, menemukan dan memperkenalkan prospek wisata Banua ke tingkat nasional bahkan internasional. Dan diharapkan berimbas pada pembangunan infrastruktur jalan di wilayah yang dilalui. MEX digelar Indonesia Utility Vehicles Club (IUTVC) dan Indonesia Offroad eXpedition (IOX) serta para pendukung lainnnya.(jejakrekam)

Penulis   : Deden

Editor     : Didi G Sanusi

Foto        : Deden

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.