Bergoyang, Jembatan Ulin Lok Baintan Dalam Sudah ‘Makan Korban’
SEBUAH jembatan yang terbuat dari kayu ulin di Desa Lok Baintan Dalam, dan menghubungkan beberapa desa seperti Desa Paku Alam dan Desa Tandipah, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, kondisinya dalam keadaan rusak parah.
JEMBATAN sepanjang 20 meter dan lebar 3 meter itu sudah ‘memakan korban’ 3 orang warga, yang tercebur ke sungai saat melintas di atas jembatan. Beruntung, para korban pandai berenang hingga terhindari dari maut. “Kondisi jembatan tidak dibatasi pagar pengaman karena termakan usia,” ujar H Sahlianor, Kepala Desa Lok Baintan Dalam, Kecamatan Sungai Tabuk kepada jejakrekam.com, Jumat (7/4/2017).
Ia mengatakan jembatan ulin yang terletak di RT 3 itu merupakan jembatan utama yang ada di desanya dan dibangun bersamaan dengan terbentuknya jalan setapak yang menjadi cikal bakal jalan utama dan penghubung beberapa desa sekitarnya.
Menurutnya, kondisi jembatan ini sebenarnya tidak layak untuk dilewati kendaraan, mengingat pagar jembatannya sudah rusak dan lepas sehingga rawan kecelakaan. “ Sudah tiga orang warga tercebur saat melintas diatasnya,” kata H Sahlianor.
Dia juga menjelaskan, bangunan jembatan bergoyang dan berbunyi saat dilintasi dengan kendaraan. Apalagi di lintasi lebih dari dua orang. Agar jembatan tidak membahayakan bagi pengguna jalan lainnya, warga terpaksa memasang batang kelapa di sisi kiri dan kanan jembatan agar terlihat kuat dan rawan dari kecelakaan.
“Kami berharap ada perbaikan dalam waktu dekat oleh instansi terkait, sehingga bangunan jembatan bisa digunakan warga tanpa merasa was-was,” tegas Kepala Desa Lok Baintan Dalam ini.(jejakrekam)
Penulis : Muji Setiawan
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Muji Setiawan