BENDERA hitam dan putih, bertuliskan kalimat Syahahadat (La Illaha Illallah Muhammadar Rasulullah), mengibar bersahutan, menyisir sejumlah ruas sungai di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (1/4/2017).
DIPANDU jajaran kepolisian, rombongan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) bergerak dari sekretariat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I HTI Kalsel, di Komplek Andika Sultan Adam. Sekitar 60 massa dipecah ke dalam dua rute, untuk bergerak ke seluruh pinggiran Kecamatan Banjarmasin Utara.
Konvoi pertama menuju kawasan sungai alalak, dan satunya berputar ke Sungai Andai, dan bertemu ramai berlintasan di Jalan Pangeran. Lokasi yang dituju ini memang terbilang salah satu wilayah terpadat di Ibukota Kalimantan Selatan, sehingga iring-iringan kendaraan roda dua ini, praktis menyedot banyak perhatian masyarakat, yang dilintasikonvoi roda dua. Kebanyakan melihatnya dengan gembira, dengan ekspresi kagum, sehingga menambah semangat rombongan, untuk melanjutkan perjalanan.
Ketua DPD II HTI Kota Banjarmasin, Wahyudi Ibnu Yusuf menjelaskan, bahwa bendera ini bukanlah bendera organisasinya, bukan pula bendera teroris, seperti anggapan kebanyakan orang selama ini. Melainkan Panji
dan benderanya Rasulullah SAW, yang akan mempersatukan umat Islam, dalam naungan Khilafah Islamiyah.
“Siapa yang ingin tergolong kafilah Rasulullah SAW saat berada di padang mahsyar, maka harus mencintai bendera ini. Tidak boleh ada anggapan, bahwa bendera ini adalah bendera teroris. Tidak boleh juga ada anggapan bahwa bendera ini memecah belah persatuan, karena inilah bendera yang telah disunnahkan dan dicontohkan Rasulullah SAW,” tegas Wahyudi, saat ditemui HTI Press di garis finish, Komplek Andika.
Ia menambahkan, kegiatan ini sengaja dilakukan, sebagai ajang pemanasan, menghadapi event akbar pawai Panji Rasulullah SAW pada 16 April 2017 ini, yang akan berlangsung di sejumlah jalanan utama Kota Banjarmasin dan sekitarnya.(jejakrekam)
Sumber : Rilis HTI Kota Banjarmasin
Allahu Akbar, Jejak rekam memang oke, sukses terus dan berkah selalu.