Dipilih Secara Demokratis, Abdul Malik Jadi Rektor Uniska MAB

0

MERAUP 27 suara, Abdul Malik SPt Msi PhD terpilih menjadi Rektor Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary (MAB) periode 2017-2021 dalam rapat senat Uniska MAB di Aula Kopertis XI Wilayah Kalimantan, Jalan Adhyaksa Banjarmasin, Sabtu (1/4/2017).

ABDUL Malik mengalahkan pesaingnya, DR Aam Gunawan MP yang hanya memperoleh 11 suara, dan absten 1 suara, yang rapat senat dipimpin DR H Mustatul Anwar MMPd.

Usai terpilih, Rektor Uniska MAB terpilih Abdul Malik memastikan akan bertekad memajukan perguruan tinggi swasta tertua di Kalimantan ini dengan program unggulan serta melanjutkan program rektor terdahulu yang dijabat Dr H Mustatul Anwar. “Tekad saya, menjadikan Uniska minimal masuk 10 besar perguruan tinggi di tingkat Asean. Alasannya, Uniska memiliki jaringan dan program yang kuat dan bagus. Kita juga ingin meningkatkan akreditasi B semua, dan naik ke akreditasi A,” ucap pria doktor jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini.

Bahkan, menurut Malik, lulusan Uniska juga akan dibekali keahlian dengan mendapatkan sertifikat. “Selain ijazah kelulusan, juga sertifikat sehingga akan membuat mahasiswa lebih berprestasi,” ungkapnya.

Rapat Pemilihan Rektor Uniska MAB Periode 2017-2021 digelar panitia pemilihan di Aula Kopertis XI Kalimantan di Jalan Adhyaksa Banjarmasin. Pemilihan rektor dihadiri pejabat struktural di lingkungan Uniska MAB, dengan menampilkan dua calon rektor yakni Abdul Malik SPt Msi Ph.D dan Dr Ir Aam Gunawan MP. Rencananya, Rektor Uniska MAB terpilih akan dilantik pada Sabtu (29/4/2017) mendatang.

Ketua Badan Pembina Yayasan Uniska MAB Hj Anita mengatakan, pemilihan rektor momentum penting dalam civitas akademika untuk menentukan pemimpin Uniska MAB ke depan. “Keberhasilan sangat ditentukan pemimpin, karena kemampuan rektor Uniska MAB terpilih diharapkan bisa membawa perguruan tinggi swasta tertua ini,” kata wanita berhijab ini.

Koordinator  Kopertis XI Kalimantan Prof DR H Idianoor Mahyudin mengatakan, pemilihan rektor Uniska secara demokrasi merupakan pertama dalam sejarah perguruan tinggi swasta di wilayah Kopertis XI Kalimantan. “Jadi, perlu kerja keras untuk bisa semakin maju, dan menjadi inspirasi bagi PTS di Kalimantan dalam pemilihan rektor secara demokrasi ke depan,” cetus Idianoor.

Tugas kepemimpinan masa depan, diingatkan Idianoor adalah prinsip humanis perlu dikembangkan. “Manajemen perguruan tinggi perlu mengedepankan prinsip humanis, dengan setiap unit dalam organisasi dapat menjadi mitra kerja,” beber guru besar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini. Karena itu, menurut Idiannoor, yayasan dan perguruan tinggi mitra kopertis, sehingga berjalan pelayanan dan pendidikan secara maksimal.

Ia mengaku bangga dengan Uniska, sebab memiliki mahasiswa terbanyak di seluruh PTS se-Kalimantan. “Bahkan Uniska MAB bisa menjadi contoh bagi PTS lainnya, apalagi dosennya memenuhi syarat. Jadi perlu semangat 45 bagaimana bisa membangun PTS secara baik. Ini persoalan harga diri, kalau perlu di tingkat Asean dapat bersaing,” katanya. “Penelitian, publikasi, dan prestasi kemahasiswaan sangat diperhatikan. Bila ini mampu berjalan baik, maka Uniska semakin berjaya dan mantap,” pungkas Idiannoor.(jejakrekam)

Penulis   : Afdi NR

Editor    :  Didi G Sanusi

Foto       :  Afdi NR

 

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2017/04/01/dipilih-secara-demokratis-abdul-malik-jadi-rektor-uniska-mab/

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.