Bank Kalsel Klaim Angka Portofolio Kredit UMKM Terus Meningkat

0

KUCURAN  kredit bagi pelaku ekonomi kerakyatan yang terbungkus dalam usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), diklaim Bank Kalsel akan terus meningkat demi mendongkrak peningkatan sektor ekonomi di Banua. Terlebih lagi, dari data Bank Indonesia saja menyebutkan pelaku UMKM ini hampir 97 persen turut menggerakkan roda perekonomian negara ini.

AMANAT Gubernur H Sahbirin Noor agar pihak perbankan yang ada di Kalimantan Selatan tak mempersulit penyaluran kredit bagi pelaku usaha kerakyatan itu. Hal ini ditegaskan Sahbirin Noor saat membuka Bazaar UMKM Bank Kalsel di kawasan kantor Gubernur Kalsel di Jalan Jenderal Sudirman, yang dibuka sejak Jumat (24/3/2017) hingga Minggu (26/3/2017).

“Pelaku UMKM merupakan garda pertahanan ekonomi nasional. Untuk itu, Bank Kalsel harus mempermudah penyaluran kredit usaha bagi pelaku UMKM,” cetus Paman Birin-sapaan akrab Ketua DPD Partai Golkar Kalsel ini.

Apakah hal itu sudah dijalankan? Bank Kalsel yang merupakan bank milik pemerintah daerah ini mengklaim telah menyalurkan kredit usaha bagi pelaku UMKM yang ada di Banua.  “Tiap tahun dari portofolio untuk penyaluran kredit bagi UMKM terus ditingkatkan,” ujar Direktur Kepatuhan Bank Kalsel, IGK Prasetya kepada jejakrekam.com, Jumat (24/3/2017).

Ia menjelaskan pada 2015 lalu, dari portofolio kredit mencapai 15 persen yang disalurkan kepada pelaku UMKM sudah mencapai Rp 5 triliun lebih. “Memang, ada satu usaha yang bisa dikucurkan sebesar Rp 5 miliar. Sedangkan, untuk usaha yang kecil seperti sektor perdagangan, pancarekenan, dan usaha kuliner soto Banjar rata-rata, disuntik dana mencapai Rp 50 juta hingga Rp 250 juta,” ujar Prasetya.

Menurutnya, semua sektor pelaku UMKM telah mendapat kucuran kredit usaha dari Bank Kalsel, meski dalam pengajuan kredit bernilai puluhan juta hingga miliaran rupiah itu harus mengajukan persyaratan cukup ketat dan selektif seperti adanya agunan.

“Yang pasti untuk tahun 2016 lalu, dari portofolio kredit usaha yang disediakan Rp 5 triliun itu, sudah disalurkan sebanyak 10 persen, yang berarti kisaran kredit bagi pelaku UMKM mencapai Rp 500 miliar lebih,” ucap Prasetya.

Ia mengakui pelaku UMKM adalah sektor usaha atau bisnis yang langung bersentuhan dengan masyarakat, seperti warung-warung pancarekenan, rumah makan dan lainnya. “Atas pertimbangan itu, Bank Kalsel akan menaikkan lagi portofolio kredit usaha bagi pelaku UMKM pada 2017 mencapai 15 persen dari total kredit usaha Rp 8 triliun. Sedangkan, pada 2018 nanti, akan naik lagi menjadi 20 persen dari total portofolio kredit mencapai Rp 9 triliun,” tutur Prasetya.(jejakrekam)

Penulis   :  Didi G Sanusi

Foto       :  Afdi NR

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.