Menderita Asma, Solusinya Berenang agar Paru-Paru Sehat

0

BERENANG menjadi olahraga yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Gerak terus menerus ini membuat renang termasuk olahraga kardio. Tak mengherankan, jika olahraga berenang menjadi pilihan untuk sehat dan bermanfaat bagi kesehatan paru-paru.

DIKUTIP dari Kompas.com, pelatih renang dan triathlon Earl Walton serta pemilik Tailwind Endurance di New York City serta Journal of Sports Medicine terbukti renang itu baik untuk pemulihan olahraga, khususnya ketika ingin berolahraga ringan saja. Nah, ketika kepala ada di dalam air, oksigen di tubuh terbatas, maka tubuh beradaptasi menggunakan oksigen lebih efisien.  “Tubuh pun belajar mengambil udara segar di setiap hela napas dan melepas karbondioksida di setiap buang napas,” ucap Walton. Begitupula dalam sebuah studi di Indian Journal of Physiology and Pharmacology menemukan, perenang memiliki jumlah udara yang masuk dan keluar paru-paru lebih baik saat pernapasan rilek dibandingkan pelari. Hal ini berdampak pada detak jantung istirahat lebih rendah dan tekanan darah lebih rendah. “Dengan meningkatnya kemampuan menggunakan oksigen secara efektif, renang meningkatkan kapasitas daya tahan. Hal ini baik ketika Anda mempersiapkan diri ikut half marathon pertama. Pernapasan efektif pun membuat kita berlari lebih cepat tanpa kelelahan,” tutur Walton lagi.

Begitupula, studi yang diterbitkan di Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports pada 2013, perenang mengikuti teknik napas terkontrol (ambil dua napas per panjang kolam) mengalami perbaikan lari sampai 6 persen setelah 12 sesi renang. Di samping manfaat pernapasan, renang juga melatih otot bokong dan hamstring, perut dan bahu. Semua itu diperlukan untuk berlari secara efisien.Entah bagi mereka sedang memulihkan diri dari cedera, wanita hamil, ibu baru melahirkan atau pun atlet Ironman, renang adalah olahraga yang bagus bagi semua. Anda dapat mengatur kecepatan, intensitas dan hal yang dicapai setelah setiap sesi.

Olahraga memang menghasilkan endorfin yang menurunkan kadar stres.  Namun, berenang di air pun punya manfaat khusus untuk menaikkan suasana hati,” kata Walton. Kemudian, beber dia, berendam dalam air menumpulkan jumlah informasi sensori yang memborbardir tubuh dan membantu mendatangkan perasaan kalem. Begitu menurut studi yang diterbitkan Pain Research & Management. Mengapung di kolam itu efektif mengurangi gejala pasien yang menderita penyakit berhubungan dengan stres kronis. Tak heran, ada orang yang senang berendam saat sedang stres serta membuat awet muda.

Orang yang rajin berenang 20 tahun lebih muda dari umur biologisnya. Itu menurut riset dari Indiana University. Ilmuwan mengatakan bahkan sampai usia 70, berenang mempengaruhi tekanan darah, kadar Kolesterol dan kesehatan jantung serta pembuluh darah, kesehatan sistem saraf pusat, fungsi kognitif, massa otot, kimiawi darah yang lebih identik ditemukan pada orang yang lebih muda. “Anda duduk di kantor tanpa lengan tegak di atas kepala,” kata Walton. Namun ketika berenang, lengan bergerak ke mana-mana. Ini artinya kita butuh menggerakkan bagian tubuh yang sering diabaikan.

Bahkan, aliran darah ke otak meningkat sampai 14 persen ketika pria menceburkan diri di air sampai jantungnya, menurut studi di Journal of Physiology. Peneliti percaya tekanan air di rongga dada berhubungan dengan hal itu. Saat ini periset meneliti apakah olahraga air memperbaiki aliran darah ke otak lebih baik dibandingkan olahraga di daratan. Dan, terakhir dengan kemampuan berenang, saat liburan kita dapat menikmati alam lebih baik. Misalnya saja, berenang atau snorkeling di pantai atau danau yang bersih. “Berenang adalah ketrampilan hidup. Renang membuka pintu menuju banyak hal menyenangkan,” imbuh Walton.

Nah, olahraga berenang pun menjadi pilihan warga Banjarmasin dan sekitarnya saat berakhir pekan. Mereka mengunjungi fasilitas kolam renang yang ada di Waterboom Banua Anyar, Minggu (19/3/2017). Dengan tiket masuk hanya Rp 20 ribu per orang, para pengunjung bisa sepuasnya berani dan terapi pernapasan bagi anak-anak yang tengah mengidap penyakit asma atau paru-paru. “Saya sering mengajak anak-anak untuk terapi pernapasan sekaligus mengajari anak belajar berenang,” ujar Sumiati, warga Komplek Perumahan Persada, Sungai Lulut, Banjarmasin.

Bukan apa-apa, bagi Sumiati, dengan kondisi sungai yang di Banjarmasin yang airnya kotor serta taka man bagi anak-anak, maka pilihan terakhir untuk belajar berenang dan terapi kesehatan adalah fasilitas yang tersedia di Waterboom Banua Anyar di Jalan Pangeran Hidayatullah, Banjarmasin. Sumiati pun mengaku telah mendapat anjuran dari dokter untuk mengajak anaknya belajar berenang sebagai terapi pengobatan. “Kata dokter spesialis paru-paru, anak saya disuruh untuk berenang untuk melatih pernapasan agar lebih panjang. Makanya, saya langsung ajak ke sini saja,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis  : Sira Awdi/Kompas.com

Editor    : Didi GS

Foto      : Sira Awdi

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.