Saingi Karate, Olahraga Bela Diri Kempo Mulai Populer di Banjarmasin

0

SENI bela diri yang berasal dari Jepang kini mulai populer di Kota Banjarmasin. Berbagai dujo (padepokan) kempo mulai berkembang, seiring dengan berkembangnya cabang olahraga prestasi yang menitikberatkan pada permainan tangan dari berbagai even dari berskala daerah hingga nasional.

DI DUNIA internasional sedikitnya ada empat aliran kempo yang berkembang Tenshin Koryo Kempo yang merupakan perpaduan seni bela kombinasi jujutsu aliran Shinto Tenshi-ryu, Nihon Kempo yang diciptakan Master Masaru Sawayama dengan mencampurpadukan teknik pukul-tendang dari karate dan teknik bantingan dan pergumulan dari judo dan jujutsu. Kemudian, seni bela diri turun temurun dari keluarga Mitose dengan grandmaster terakhir Masayoshi Mitose bernama Kosho-ryu Kempo dan dikenal di dunia sebagai American Kenpo Karate.

Lantas bagaimana di Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan? Ternyata, cabang kempo yang bernama Shorinji Kempo yang berasal dari Tiongkok kuno yang diciptakan Bodhidharma (Dharma Taishi atau Tatmo Cowsu) cukup berkembang. Bahkan, kini menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Seni bela diri ini diajarkan sang bikshu sebagai wahana pendidikan keagamaan pada Zen Budhisme pada 550, dan tersebar sesudah Perang Dunia II oleh So Doshin.

“Untuk aliran Shorinji Kempo di Banjarmasin, khususnya sudah berkembang. Memang dibandingkan karate, kempo baru masuk ke Banjarmasin sejak 1986 atau sudah 30 tahun lamanya,” ujar Bendahara Pengurus Cabang Shorinji Kempo Banjarmasin, H Tularno kepada jejakrekam.com, Minggu (12/3/2017).

Menurutnya, saat ini sudah ada ribuan anggota Shorinji Kempo di Kalsel, bahkan sudah bisa berbicara di ajang nasional seperti peraih perunggu atas nama Zubandika di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat pada 2016 lalu. “Bahkan, dalam Kejuaraan Mahasiswa Nasional (Kejurmas) Kempo di Makassar pada 2016 lalu, atlet kita bisa meraih 2 medali emas dan 2 perak. Ini membuktikan jika pembinaan atlet kempo di Banjarmasin, khususnya sudah berkembang dengan baik,” ujar H Nuno, sapaan akrab pengusaha ekspedisi dan kuliner ini.

Sebagai pelatih yang bersertifikat, H Nuno mengatakan saat ini tengah mempersiapkan para atlet yang akan bertanding dalam kelas 45 kilogram hingga 70 kilogram ke atas dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Kempo pada September 2017 mendatang di Tanjung, Kabupaten Tabalong. “Saat ini, mereka tengah mengikuti training center (TC). Sebab, kempo sudah menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan dari sekelas pekan olahraga daerah, pekan olahraga provinsi, PON hingga beberapa kejurnas,” ujar Ketua DPD Partai Perindo Tanah Laut ini.

Menurutnya, untuk mencari bibit-bibit atlet muda kempo di Kalimantan Selatan, sekarang olahraga bela diri ini sudah masuk dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Bahkan, kata H Nuno, pusat latihan yang ada di Banjarmasin juga berkembang seperti di kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Poliban Banjarmasin, IAIN Antasari, Gedung Pramuka, SDN Pasir Mas, serta STIKES Suaka Insan. “Ya, olahraga kempo memang cukup menarik karena banyak bantingan dan kuncian yang cukup lengkap. Walau, olahraga karate memang cukup populer, tapi kempo sudah dikenal khalayak ramai di Banjarmasin,” ujar peraih sabu hitam INKAI ini.(jejakrekam)

Penulis   : Didi GS

Foto       : Dokumen H Tularno

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.