Toko Buku Usaha Jaya Lebih Bidik Segmen Pembaca Muslim

0

MUDAHNYA akses internet yang menyuguhkan berbagai data dan informasi seputar pengetahuan dan sandaran kajian ilmiah, berpengaruh ternyata omzet penjualan buku di sejumlah toko buku yang ada di Banjarmasin. Meski harus bertahan di tengah gempuran makin massifnya arus informasi, toh sejumlah toko tetap membidik pangsa pasar tersendiri.

ASISTEN Pembelian dan Keuangan Toko Buku Usaha Jaya, Muhammad Noor Fitri mengakui saat ini dengan mudahnya akses ke jaringan internet cukup berdampak para perilaku para pembaca dan pembeli buku,

“Sekarang untuk pembuatan makalah, misalkan tak perlu lagi dalam bentuk buku. Tinggal mengklik, informasi yang dibutuhkan mahasiswa atau pelajar tersedia di jaringan internet,” ujar Fitri di Banjarmasin, Rabu (8/3/2017).

Terkecuali, menurut dia, ada kebijakan dari kampus atau para dosen dan sekolah yang mewajibkan untuk membeli buku, maka pasokan buku berisi pengetahuan umum, mata pelajaran dan lainnya akan meningkat permintaannya. “Yang pasti, kami tetap punya pangsa pasar sendiri. Ya, walau menyediakan buku pengetahuan umum, tetapi buku-buku bertema ajaran Islam dan kitab-kitab bertulisan Arab gundul tetap jadi incaran para santri dan mahasiswa,” tutur Fitri.

Bahkan di toko buku yang terletak di Jalan Niaga Utara Nomor 1 Banjarmasin ini justru lebih membidik para pembaca muslim. Ini karena dari banyak koleksi buku yang dipanjang dan dijual lebih didominasi ajaran-ajaran keagamaan Islam. “Kami mengakui kondisi masyarakat Banjarmasin bukan dididik menjadi pembaca ulung. Tentu hal itu juga berpengaruh terhadap tingkat pembelian buku,” ucap Fitri.

Jebolan Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin ini mengungkapkan tiap hari berkisar 80 hingga 100 buku memang terjual, dari buku-buku berisi tuntutan agama seperti buku Yasin dan lainnya. “Trend kenaikan penjualan buku itu terjadi ketika awal-awal semester kuliah. Kebanyakan para mahasiswa yang mencari buku ke sini. Begitupula, kalau di awal masa pelajaran di sekolah mengalami peningkatan untuk penjualan buku,” ujarnya.

Fitri mengatakan di Toko Buku Usaha Jaya memang membidik segmen pembaca muslim, namun tetap menyediakan buku-buku pelajaran dari jenjang pendidikan usia dini (PAU) hingga perguruan tinggi. “Nah, buku-buku yang sudah lazim jadi rujukan seperti manajemen, alamiah dasar dan sebagainya, kami berani mendatangkan stok yang lebih banyak. Sedangkan, buku-buku lainnya, paling banter kami sediakan hanya 20 eksemplar,” katanya.

Dia mencontohkan dalam menyambut haulan ke-21 Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani  atau Guru Sekumpul pada Minggu (21/4/2017) atau bertepatan pada bulan Rajab 1438 Hijriyah, didatangkan dua buku bertema 100 Karomah Guru Sekumpul, serta Figur Karismatik Abah Guru Sekumpul yang cukup laris di pasaran. “Kami menghitung saat ini sudah 100 buku yang terjual. Nah, kalau dalam hitungan hari buku itu laku sebanyak 20 eksemplar, berarti sudah best seller di pasaran,” ucap Fitri. Ia menegaskan buku-buku yang dijual di Toko Boko Usaha Jaya juga lebih memilih pada aspek kehati-hatian. “Artinya, kalau buku yang dijual itu justru menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat muslim, ya kami tak akan memesannya dari penerbit,” ujar Fitri.

Ia mengatakan Toko Buku Usaha Jaya tak pernah merasa disaingi adanya jaringan Toko Buku Gramedia-Kompas Grup yang ada di Banjarmasin. Menurut Fitri, segmen pasar toko bukunya tetap mengincar para pembaca muslim. “Beda dengan Gramedia yang menjual buku-buku umum, bahkan untuk keperluan umat lain. Mungkin yang berbeda adalah dari segi koleksi buku yang dijual, Gramedia lebih membidik pasar umum, sedangkan Usaha Jaya bergerak di pasar khusus,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis   : Didi GS

Foto       : Didi GS

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.