Lobang Drainase Dibiarkan Menganga Bahayakan Para Pejalan Kaki

0

SALURAN air atau drainase yang berada di Jalan Simpang Sudimampir, depan Toko Emas Sumber Rejeki di kawasan Pasar Sudimampir dibiarkan menganga. Padahal, di atas drainase yang difungsikan sebagai trotoar itu menjadi akses para pejalan kaki, sehingga sangat membahayakan keselamatan mereka.

SEJUMLAH para pedagang dan pejalan kaki pun mempertanyakan mengapa Pemkot Banjarmasin seperti membiarkan kondisi drainase yang menganga itu. “Sudah lama drainase itu dibiarkan terbuka seperti itu. Padahal, dengan kondisi yang berlobang sangat membahayakan para pengguna jalan, khususnya pejalan kaki,” ucap pemilik Toko Emas Sumber Rejeki, Chu Mou di Banjarmasin, Selasa (7/3/2017).

Ia tak ingin para pejalan kaki akan terperosok saat melewati drainase yang berfungsi jadi trotoar itu. “Nah, kalau ada yang menjadi korban nantinya, siapa yang bertanggungjawab. Sebab, drainase atau trotoar itu menjadi tanggungjawab dinas terkait di Pemkot Banjarmasin,” ucap pemilik toko ini.

Sedangkan, Ahmad salah seorang karyawan Toko Bintang Mas mengakui ada beberapa pejalan kaki yang nyaris celaka ketika melewati akses jalan menuju pertokoan emas dan konveksi tersebut.

“Dulu waktu aksi bersih-bersih kota, got-got atau drainase yang ada memang dibersihkan, sehingga saluran air menjadi lancar. Sayang, drainase itu dibiarkan terbuka dan menganga, jelas membahayakan para pengguna jalan,” timpal Anang, seorang tukang sol sepatu.

Ia bercerita saat membersihkan saluran air itu, penutup drainase itu memang sudah rusak saat dibuka. Namun, begitu dibersihkan, tak kunjung diperbaiki penutup drainase dan dibiarkan menganga. “Kalau siang hari mungkin orang masih bisa melihat. Tapi, kalau di malam hari dengan penerangan seadanya, tentu akan membahayakan para pejalan kaki di kawasan Pasar Sudimampir,” tutur Anang lagi.

Tak Ahmad dan Anang bersuara keluhan. Pengguna jalan bernama H Andi pun merasakan tak berani melewati drainase yang kondisi penutupnya sudah tak terawatt dengan baik. “Saya sering melewati akses itu, ya terpaksa menghindar berjalan ke bahu jalan. Padahal, akses jalan di kawasan Simpang Sudimampir ini sudah cukup padat. Ini ditambah lagi, rambu-rambu lalu lintas yang ada tak terlihat, akibat disesaki para pedagang kue kering yang ada di persimpangan jalan,” imbuh H Andi.(jejakrekam)

Penulis  : Sira Awdi

Editor    : Didi GS

Foto      : Sira Awdi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.