Pengeroyokan Penghuni Lapas Anak Hingga Tewas Akibat Sudah Over Kapasitas

2

INSIDEN tewasnya Rizki (16 tahun), warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Martapura, akibat dikeroyok penghuni penjara khusus pada Sabtu (4/3/2017) malam, bisa menjadi preseden buruk bagi program pembinaan para narapidana dan tahanan di bawah Kementerian Hukum dan HAM.

INFORMASI  tewasnya Rizki akibat dikeroyok dan sempat mendapat perawatan medis, setelah dilarikan ke RSUD Ratu Zalecha Martapura, makin membuktikan aspek keamanan di kawasan penjara masih rendah. Korban dikeroyok oleh tiga penghuni lapas lainnya yang berinisial MRC, MR serta ADS, seusai melaksanakan shalat Maghrib berjamaah di lingkungan LPKA Martapura. Atas kejadian itu, tiga pelaku langsung diamankan petugas lapas. Mereka kemudian dijebloskan dalam ruangan isolasi.

Keprihatinan akibat kondisi LPKA Martapura yang sudah over kapasitas itu disuarakan anggota Komisi I DPRD Kalsel, Zulva Asma Vikra. “Insiden semacam ini, akibat sesaknya penghuni di LPKA Martapura ini, sehingga sedikit saja akan terjadi persinggungan antar penghuni. Ini merupakan preseden buruk bagi program pemasyarakatan para penghuni lembaga pemasyarakatan,” tutur Zulva Asma Vikra kepada wartawan di Banjarmasin, Senin (6/3/2017).

Menurutnya, kejadian yang menimpa Rizki dan harus berujung kehilangan nyawa harus menjadi bahan evaluasi bagi pihak pengelola lapas-lapas yang ada di Kalsel. “Bukan hanya LPKA Martapura, sebab pada prinsipnya proses pemasyarakatan kembali para penghuni penjara ini sudah sepatutnya baik, agar mereka terhindar dari perilaku kriminal ketika bebas nanti,” tutur legislator Partai Demokrat ini.

Nah, menurut dia, insiden itu diduga akibat kondisi lembaga pemasyarakatan yang sudah tak layak lagi karena penghuninya sudah melebihi daya tampung, ditambah minimnya sipir atau petugas pengamanan di LPKA Martapura. “Makanya, kami mendesak agar persoalan semacam ini segera dibenahi. Ya, agar kondisi lembaga pemasyarakatan selalu kondusif.(jejakrekam)

Penulis : Amran Nuddin

Editor   : Didi GS

Ilustrasi : Kaltara Pos

2 Komentar
  1. Sabung Ayam Online berkata

    Budaya keroyok memang melekat di kita, jarang ada yang mau menyelesaikan masalahnya sendiri-sendiri selalu minta bantuan orang lain

  2. Vita berkata

    Sangat memprihatinkan , saya selaku kakak kandung korban m.rizky tidak sama sekali di perbolehkan tau tentang kelanjutan kasus ini , saya cuma ingin minta keadilan yg seadil2 nya , dan ingin tahu kelanjutan kasus pengeroyokan adik saya yg mengakibat kan meninggal dunia

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.