Misteri Uang Kembalian Seribu Perak di Parkir Khusus Duta Mall

0

KALAU hanya sekali, saya bisa mengikhlaskan uang Rp 1000, untuk petugas parkir Duta Mall. Ini sudah berulangkali saya alami. Maka pilihan saya adalah berbagi cerita. Seperti kejadian Kamis (2/3/2017) malam.

SAYA keluar melalui pintu parkir kedua dari arah sebelah kanan. Dari layar monitor, terlihat tarif parkir motor yang saya bayar adalah Rp. 2000. Begitu saya menyerahkan uang Rp. 5000, dan berharap uang kembalian Rp. 3000, petugas parkir menanyakan uang pas. Saya mengatakan tidak ada uang pas Rp. 2000. Dia pun meminta saya menyerahkan uang Rp. 1000, artinya petugas itu akan menyerahkan uang kembalian sebesar Rp. 4000.

Saya mengatakan, “uang Rp. 1000, juga tidak ada.” Kondisi demikian tentu membuat saya tidak nyaman. Waktu tunggu keluar menjadi panjang. Di belakang saya mulai mengantre beberapa buah motor yang juga ingin segera keluar. Pada saat itu, petugas parkir menyerahkan uang Rp.2000, sambil mengucapkan sesuatu yang tidak jelas didengar. Berarti uang saya tersisa Rp. 1000 di tempat parkir itu.

Rasanya akan susah mengambil sisa kembalian Rp. 1000. Pilihan bagi pelanggan parkir adalah merelakan uang sisa tersebut jika ingin segera keluar. Pilihan saya dengan perasaan jengkel untuk tidak mengambil sama sekali uang kembalian. Saya segera berlalu dari tempat parkir itu.
Saya sudah beberapa kali mengalami kejadian serupa seperti pengalaman di atas. Polanya pun terulang ketika memenuhi kewajiban bayar parkir. Rasanya agak sulit menyerahkan uang pas sesuai tarif berlaku dalam hitungan akumulasi waktu. Berbeda kalau tarir parkir tetap karena unlimited time (waktu tak terbatas), kita dapat menyiapkan uang pas. Hal yang paling mungkin dilakukan adalah menyerahkan uang yang selisihnya tidak terlalu jauh dengan biaya parkir.

Anehnya jika uang kembalian parkir menyisakan kembalian Rp 1000 atau lebih. Misalnya terdapat uang Rp. 1000, dalam akumulasi tertentu seperti Rp. 3000, maka uang kembalian yang kita terima biasanya lembaran Rp. 2000, ditambah lembaran Rp. 1000. Jika kembalian Rp 6000,- biasanya gabungan Rp 5000, ditambah lembaran Rp. 1000, atau jika kembalian Rp 8000, jamaknya terdiri dari lembaran Rp. 5000,- ditambah lembaran Rp. 2000, dan lembaran Rp. 1000. Masalahnya adalah petugas parkir sepertinya tidak memiliki stok uang lembaran kertas maupun logam sebagai uang kembalian. Kalimat yang sering saya dengar adalah “Saribuannya kadada”

Berbagai pertanyaan pun muncul dalam benak saya. Apakah pengelola parkir tidak menyediakan stok uang lembaran seribu Rupiah untuk uang kembalian? Ataukah ada motif lain dengan memanfaatkan ketiadaan uang kembalian itu, sehingga pelanggan parkir mengikhlaskan sisa uang kembalian Rp. 1000? Berapa besar akumulasi angka Rp 1000, yang terkumpul dari sekian banyak pelanggan yang mengikhlaskan atau terpaksa ikhlas tersebut?(jejakrekam)

 

Penulis : Nasrullah

Antropolog FKIP ULM Banjarmasin

Foto     : Salahtulis.com

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.