Jamiatul Audah, Wisudawan Terbaik di Antara 193 Sarjana STIKES Cahaya Bangsa

0

WISUDAWAN terbaik I diraih Jamiatul Audah IPK 3,773 predikat  summa cum laude. Disusul, wisudawan terbaik II disabet Yulianti IPK 3,687 predikat cumlaude dalam sidang Senat Terbuka Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Cahaya Bangsa Banjarmasin Dies Natalis XIV dan Wisuda Sarjana XII bertema “Peran Perguruan Tinggi Kesehatan Dalam Mewujudkan Masyarakat Kalimatan Selatan Sehat, Mandiri, dan Berdaya Saing di Hotel Banjarmasin International (HBI), Sabtu (4/3/2017).

SELAIN itu, juga dikukuhkan 193 wisudawan/wisudawati mencakup 185 keperawatan dan  8 dari program studi kesehatan masyarakat (Kesma). Ketua Yayasan Cahaya Bangsa Dr H Akhmad Murjani MKES menyebutkan STIKES Cahaya Bangsa memiliki tantangan ke depan menghadapi era global. “Lulusan STIKES Cahaya Bangsa membantu persoalan kesehatan baik ditingkat lokal dan nasional di Kalsel,” kata H Akhmad Murjani.

Dia berharap lulusan STIKES Cahaya Bangsa memiliki komitmen yang turut serta membantu kebutuhan disparitas tenaga kesehatan. “Saat ini, distribusi tenaga kesehatan tidak merata, sebab itu STIKES Cahaya Bangsa diyakini mampu memberikan kontribusi untuk pembangunan kesehatan di Kalimantan Selatan,” tutur pria energik ini.

Murjani mengungkapkan tenaga kesehatan dapat dikontrak oleh pemerintah di Kalimantan Selatan, dan bisa juga diangkat langsung sebagai ASN dengan menyesuaikan formasi kepegawaian. “Target kementerian kesehatan memberikan pelayanan maksimal, apakah saat ini ideal dan cukup tenaga kesehatan di puskesmas?, mengingat banyak rujukan yang diberikan puskesmas kepada masyarakat. Ini menunjukkan  tenaga kesehatan ditarget harus lebih baik, dengan memenuhi jumlah tenga kesehatan yang dibutuhkan,” bebernya.

Jika melihat kondisi itu, Murjani meminta pemerintah dan swasta dalam memberdayakan optimal tenaga kesehatan mulai dokter, perawat, bidan, ahli gizi, dan lainnya. “Jadi kita perlu penguatan akses pelayanan puskesmas, sehingga tidak perlu lagi rujukan ke rumah sakit,” katanya.

Tak kalah penting, kata Akhmad Murjani, soal jaminan kesehatan nasional (JKN), apakah ada satu titik suara terkait APBD/APBN untuk JKN telah mencukupi. “Jadi harus standarisasi kesehatan yang mencukupi bagi masyarakat,” katanya.

Termasuk regulasi kebijakan yang memihak terhadap kepentingan  kesehatan masyarakat. “Kan itu peluang swastanisasi cukup tinggi di STIKES Cahaya Bangsa. Artinya para lulusan tidak hanya berharap sebagai ASN. Saya kira peluang usaha bidang kesehatan relatif banyak, bahkan ada yang berorientasi punya rumah sakit, klinik pengobatan, usaha kesehatan, dan lainnya. “Semua lulusan punya peluang untuk bekerja di pemerintah dan swasta,” katanya.

Soal akreditasi STIKES Cahaya Bangsa yang berstatus B, Murjani memastikan selalu mengkoordinasikan dengan semua komponen. “STIKES Cahaya Bangsa dapat meningkatkan SDM, kurikulum berbasis kompetensi, proses belajar mengajar bagus, penelitian dan pengabdian, sarana laboratorium, serta lainnya, sebagai bagian implementasi di lapangan. Tentu ke depan akan meraih akreditasi A,” tutur Kepala Bapelkes Pemprov Kalsel ini.

Penyerapan tenaga kerja hasil lulusan STIKES Cahaya Bangsa relatif bagus, mulai swasta sampai ASN. “Saya kira tidak ada yang menganggur dari lulusan STIKES Cahaya Bangsa,” kata dia.  Selama ini, menurut Murjani, tenaga kesehatan sangat kurang di puskesmas, karena itu lulusan STIKES Cahaya Bangsa mampu memberikan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan tersebut.

Ketua STIKES Cahaya Bangsa Dra Hj Sri Erliani MM MKES berharap alumni STIKES Cahaya Bangsa bisa memberikan kontribusi bagi daerah, apalagi mereka telah dibekali disiplin ilmu. “Kami yakin mereka lebih kreatif dan inovatif, dalam tenaga keperawatan, sehingga terukur dan siap bersaing di pasar bebas,” katanya.

Sedangkan, Koordinator Kopertis Wilayah XI Kalimantan, Prof DR H Idiannoor Mahyudin mengatakan perguruan tinggi swasta (PTS) memang dituntut berakreditasi A pada 2017. “Akreditasi bagian terpenting untuk kemajuan perguruan tinggi,” katanya.(jejakrekam)

Penulis   : Afdi NR

Foto        : Afdi NR

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.