NU Menilai Banyak Mudharatnya, Muhammadiyah Tegas Hukumkan Haram

0

PERAYAAN hari kasih sayang yang dalam sejarahnya kerap dikaitkan dengan nama Valetinus yang merujuk tiga martir atau santo (orang suci) seperti dalam ensiklopedi Katolik 1908, yakni seorang pastor di Roma, uskup di Interamna serta martir di Romawi Afrika.

BENARKAH? Namun, dalam catatan sejarah, kebudayaan valentine’s day atau hari kasih sayang yang jatuh setiap tanggal 14 Februari itu juga berkelindan dengan tradisi Yunani Kuno serta Romawi untuk menghormati para dewanya.

Makanya, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan, HM Syarbani Haira mengatakan dalam ajaran Islam tak pernah dibahas masalah hari kasih sayang atau valentine’s day, yang populer di kalangan anak muda. “Yang pasti, dalam ajaran Islam tetap ada yang mengajarkan kasih sayang. Berbeda dengan budaya valetine yang dipopulerkan orang-orang barat itu penuh kebebasan. Artinya, dalam kaidah hukum fiqih, kalau banyak mudharat daripada manfaatnya, lebih baik tidak dikerjakan atau ditinggalkan. Yang kita khawatirkan adalah anak-anak kita jangan sampai kebablasan dalam merayakan valentine’s day itu,” ujar Syarbani Haira di Gedung Dakwah NU Kalsel, Senin (13/2/2017). Ia menilai larangan yang dibuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan sudah bagus untuk menangkal arus kebebasan yang kebablasan dan bisa mengancam moral generasi muda di Banua.

Sedangkan, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Kalimantan Selatan, Tajuddin Noor menegaskan perayaan hari kasih sayang pada 14 Februari itu jelas-jelas perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. “Haram hukumnya bagi umat Islam untuk merayakan valentine’s day. Sebab, valentine’s day itu merupakan upacara Romawi kuno dalam mengagungkan perasaan cinta kepada kekasihnya,” tutur Tajuddin Noor.

Ia menegaskan agar umat Islam, khususnya generasi muda agar tak ikut-ikutan merayakan hari kasih sayang itu. “Jadi, kami mengimbau agar tak melaksanakan perayaan valentine’s day,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis : Wan Marley

Editor   : Didi GS

Ilustrasi : Poskota.com

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.