Ambapers Kini Bidik Badan Usaha Kepelabuhan

0

ALUR Barito yang bermuara ke Laut Jawa nan luas, tetap jadi bidikan PT Ambang Barito Nusapersada (Ambapers) sebagai pundi-pundi pemasukan bagi anak perusahaan patungan PT Pelindo III (Persero) Cabang Banjarmasin bersama PT Bangun Banua ini.

USAHA kepelabuhan yang betebaran di seantero Provinsi Kalimantan Selatan dinilai Manager Keuangan PT Ambapers, Zainal Abidin masih menjanjikan sebagai sumber pendapatan bagi perusahaan.

“Nah, jika nantinya Pelabuhan Swarangan yang merupakan pelabuhan khusus ini rampung, tentu akan mampu sebagai akses pelabuhan ekspor batubara ke Pulau Jawa dan luar negeri,” ujar Zainal Abidin di Banjarmasin, Rabu (1/2/2017).

Menurutnya, saat ini, PT Ambapers tengah membidik badan usaha kepelabuhan (BUP) sebagai strategi pengembangan usaha, dengan mempertahankan alur Barito sebagai sumber utama pendapatan. “Kami sudah mengurus perizinan BUP tersebut,” kata Zainal.

Pengembangan BUP dipastikan Zainal, tetap menggandeng kerjasama sebagai operator kepelabuhan nasional PT Pelindo. Ia mengakui butuh modal besar untuk membentuk BUP mencapai Rp 1 triliun. “Sekarang, proses perizinan tengah berlangsung. Ya, semoga dengan perubahan persyaratan dari Kementerian Perhubungan. Semoga BUP ini juga bisa segera terwujud,” katanya. Tak hanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 19 Agustus 2015 juga telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan.

Dia mencontohkan kondisi banyak pelabuhan khusus yang ada di Kaliamntan Selatan, seperti Pelabuhan Swarangan di Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, dan lainnya turut menjadi pertimbangan untuk mengembangkan BUP.”Selama ini, arus masuk barang, tetap beroperasi di alur Barito, tapi arus keluar barang tidak ada, maka pengembangan usaha menjadi mandek,” kata mantan Manager Keuangan PT Pelindo III (Persero) Cabang Banjarmasin ini.

Untuk itu, Zainal menginginkan agar setiap usaha yang dibangun perusahaan daerah dan negara, benar-benar bisa memberi kontribusi bagi daerah. Makanya, dia mengatakan pembangunan kawasan pelabuhan harus diintegrasikan menjadi kawasan industri.

“Seperti Pelabuhan Batulicin di Kabupaten Tanah Bumbu sangat relevan, Hanya saja, kendala di sana adalah pendangkalan laut yang masih tinggi. Padahal, pelabuhan merupakan penggerak ekonomi dengan metode mencakup berbagai kebutuhan ekonomi industri secara makro di kawasan pelabuhan,” tuturnya.

Menurut Zainal, saat ini, kondisi alur Barito sangat lancar, terbukti  PT Pelindo III Cabang Banjarmasin meraih keuntungan yang besar dengan aktivitas lalu lintas kapal yang ada. “Nah, kalau produksi batubara, nilai tukar dan kebijakan bagus, tentu akan mempengaruhi kemajuan PT Ambapers,” ucapnya.

Namun, Zainal mengingatkan PT Ambapers tetap mengacu peraturan daerah dalam menerapkan kebijakannya, seperti pemberlakuan tarif channel fee (pungutan) di alur Barito, bagi armada batubara, CPO dan barang lainnya. “Artinya, setiap perubahan regulasi harus melibatkan semua pihak, termasuk Pemprov dan DPRD Kalsel. Jadi, kami tak bisa menaikkan tarif seenaknya,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis  : Afdi NR

Editor    : Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.