Simbol Tolak Bala, Atraksi Barongsai Disuguhkan di Pangeran Samudera

0

KEBEBASAN warga Tionghoa di Banjarmasin untuk menampilkan atraksi tarian Barongsai, bukan pemandangan yang baru lagi. Jelang perayaan Imlek 2568 pada Sabtu (28/1/2017), tarian yang dipercaya sebagai simbol tolak bala dalam tradisi Tionghoa itu tampil di beberapa kawasan pasar.

KAWASAN Jalan Sudimampir dan Jalan Pangeran Samudera merupakan salah satu titik beredarnya para pedagang Tionghoa di Banjarmasin. Banyak pertokoan baik skala besar dan kecil yang dimiliki warga keturunan ini. Makanya, para pemain tarian singa yang hidup di abad ketiga sebelum masehi era Dinasti Chin ini, ditampilkan di pusat-pusat keramaian. Genderang yang nyaris ditabuh dengan alunan musik yang rancak, menjadi tontontan warga.

“Kami sengaja turun ke jalan, karena sudah memasuki hari perayaan Imlek,” kata Koh Aming, pemimpin Grup Barongsai asal Yayasan Mulia Sejahtera di Jalan Veteran (Pacinan) Banjarmasin, Jumat (27/1/2017).

Menurutnya, atraksi Barongsai ini biasa disuguhkan di depan pertokoan miliki warga Tionghoa, demi berharap ‘angpao’ serta daya-daya magis dalam setiap gerakannya.

Ia mengakui saat ini ada terdapat 20 grup Barongsai yang ada di Banjarmasin, sehingga dalam setiap atraksi di lapangan terkadang telah berbagi wilayah atau waktu. “Kalau saya hanya mengarahkan grup Barongsai yang saya pimpin. Atraksi tarian ini hanya untuk warga Tionghoa yang memiliki toko atau rumah. Ada harapan baru agar di tahun baru Imlek dengan shio ayam api ini lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” ucap Koh Aming.(jejakrekam)

 

Penulis : Sira Awdi

Editor   : Didi GS

Foto     : Sira Awdi

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.