Taman Vertikal Ternyata Butuh Ongkos Mahal

0

IMPIAN Walikota Banjarmasin Ibnu Sina untuk menghiasi wajah kota dengan taman-taman vertikal, ternyata termasuk dalam alokasi anggaran yang mendadak. Sebab, dalam porsi APBD Kota Banjarmasin 2017, dana yang dibutuhkan taman berdiri itu belum terakomodir.

KETUA Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Aman Fahriansyah mengatakan semula pembuatan taman-taman kota, termasuk taman vertikal itu ditangani Dinas Kebersihan dan Pertamanan, namun setelah struktur organisasi perangkat daerah (SOPD) belum diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin.

“Jujur saja, kami sendiri belum tahu berapa alokasi anggaran untuk membuat taman-taman vertikal. Sepertinya, Walikota Ibnu Sina tengah meniru apa yang dilakukan Walikota Bandung Ridwan Kamil. Ya, karena belum masuk dalam alokasi anggaran yang baru di APBD 2017,” ujar Aman Fahriansyah, di Banjarmasin, Rabu (25/1/2017).

Legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengatakan taman-taman vertikal sebetulnya bisa dibangun di kawasan yang memiliki lahan yang sempit, terutama di kompleks perumahan. “Fasilitas umum yang ada dalam kompleks perumahan bisa dibangun taman-taman vertikal. Terpenting itu adalah perawatan taman itu. Jangan sampai setelah dibangun, justru tak terawat,” ucap Aman.

Ia juga setuju dengan wacana agar para pemilik rumah toko (ruko) yang ada di Banjarmasin membangun taman-taman vertikal, terkhusus di dinding-dinding yang tampak kusam, sehingga mengganggu wajah kota. “Jika perlu ada regulasi tegas untuk mengatur hal itu. Sebab, kalau hanya bersifat imbauan, mungkin saja tak dijalankan di lapangan,” kata Aman.

Dengan keterbatasan ruang terbuka hijau (RTH) di ibukota Provinsi Kalimantan ini, Ketua Fraksi PPP DPRD Banjarmasin ini mengatakan perluasan taman-taman mini, termasuk taman vertikal bisa menjadi solusi alternatif. “Ya, setidaknya dengan suhu Banjarmasin yang panas bisa meneduhkan mata dengan hadirnya taman-taman vertikal itu,” ujarnya.

Saat ini, Walikota Ibnu Sina tengah menggiatkan pembuatan taman-taman vertikal dengan memanfaatkan lahan yang ada seperti trotoar dan media jalan atau jembatan.  Sebagai contoh, diawali di Balai Kota Banjarmasin di Jalan RE Martadinata, hingga perempatan Lambung Mangkurat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Mukhyar mengakui untuk membangun taman vertikal sedikitnya dibutuhkan dana mencapai Rp 50 hingga Rp 100 juta. Kalkulasinya dihitung dari biaya pembuatan dan perawatan yang berbeda dengan taman biasa. Sebab, taman vertikal menggunakan media air, pipa, baja ringan serta harus ada penampung air. Taman vertikal di perempatan Jalan Lambung Mangkurat bahkan dilengkapi timer penyiraman, sehingga bisa mengeluarkan air dua kali sehari alias siramannya otomatis.

Disebabkan dana yang masih minim, Mukhyar berencana akan mengajukan anggaran di APBD Perubahan 2017. Sebab, saat ini, taman vertikal itu akan dibuat di empat titik yakni dua titik di kawasan flyover Gatot Subroto Jalan Achmad Yani, satu titik di perempatan Pasar Sentra Antaasari, Jembatan Pangeran dan satu titik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih. Dengan model taman yang disebut taman dinding, green wall, vertical landscape atau living wall ini juga akan dibangun di kawasan Jalan Kolonel Soegiono.(jejakrekam)

Penulis : M Noor

Editor   : Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.