Diguyur Hujan, Air Menggenang Parkiran Kuliner Baiman

0

PROSESI peresmian Pusat Kuliner Baiman, Rabu (25/1/2017) diwarnai guyuran hujan yang cukup lebat. Meski di sana-sini, air tampak menggenang, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina bersama Wakil Walikota Hermansyah tetap meresmikan pembukaan pusat jajanan yang merelokasi para pedagang kaki lima (PKL) Jalan Achmad Yani.

PERESMIAN kawasan pusat kudapan yang berada di eks lahan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Banjarmasin dekat flyover Gatot Subroto, itu ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Ibnu Sina, didampingi pejabat lainnya. Begitu hujan belum reda pada sore itu, Walikota Ibnu Sina langsung menguntai doa. “Mudah-mudahan hujan ini menjadi berkah bagi kita semua. Banjir rezeki dan banjir berkah untuk semua PKL Kuliner Baiman,” ucap Sina, dalam sambutannya.

Begitu program penataan PKL di jalan protokol itu lancar, Ibnu Sina langsung mengucapkan terima kasih. Mantan anggota DPRD Kalsel asal FPKS ini berharap dengan pindahnya para pedagang informasl yang disatukan di satu wadah itu, Jalan Achmad Yani benar-benar bisa menjelma menjadi kawasan tertib lalu lintas.

Dengan kondisi Pusat Kuliner Baiman yang boleh dibilang belum 100 persen, Ibnu Sina menjanjikan akan terus memperbaiki fasilitas yang ada. Utamanya, bisa menarik para pengunjung serta mengembalikan kepercayaan para pelanggan kepada para PKL yang bersedia pindah ke kawasan baru itu.

Dari pantauan di lapangan pada Rabu (25/1/2017), di awal waktu operasional pusat jajanan ini tampak masih sepi. Bahkan, para pembeli yang diharapkan meramaikan kawasan itu belum tampak terlihat. Yang ada hanya beberapa mobil plat merah yang parkir, saat menghadiri acara pembukaan itu. Bahkan, lahan parkir yang tergenang tampak sedikit mengganggu para pengunjung pusat kuliner di Jalan Lingkar Dalam itu.

“Terpenting adalah para pedagang sudah pindah seluruhnya dari Jalan Achmad Yani ke Pusat Kuliner Baiman. Kondisi yang belum beres, ya kita benahi nantinya,” ujar Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Hamli Kursani.

Ia memaklumi jika di sana-sini masih ditemukan kekurangan. Namun, menurut Hamli, hal itu masih bisa dibenahi sambil jalan. Tercatat, ada 70 pedagang yang telah menempati stand yang disediakan di pusat kuliner.

“Pusat Kuliner Baiman ini merupakan proyek percontohan dalam menata PKL. Mudah-mudahan, ke depan akan terbentuk kawasan-kawasan baru yang menampung para pedagang agar tak lagi berjualan di trotoar dan bahu jalan,” kata Hamli.

Apakah nanti para PKL di kawasan Jalan Brigjen Hasan Basry-Kayutangi juga akan dibidik? Hamli menegaskan untuk merelokasi para pedagang tentu perlu sebuah perencanaan yang matang, serta tempat yang represenatif bagi pelaku ekonomi mikro, kecil dan menengah (UMKM) tersebut.

Jika ada PKL Achmad Yani yang tak direlokasi? Hamli menegaskan pendekatan persuasif tetap akan diutamakan. “Kami beri arahan, dan meminta mereka untuk menaati aturan yang ada. Kalau tidak mau, ya akan diambil tindakan sesuai prosedur tetap (protap),” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis : Iman S

Editor   : Didi GS

Foto     : Iman S

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.