Asyik, Taman Budaya Dilengkapi Panggung Terbuka

0

ATRAKSI pertunjukan outdor (terbuka) kini sudah bisa ditampilkan di kawasan Taman Budaya Kalimantan Selatan di Jalan Brigjen H Hasan Basry, Banjarmasin. Program revitalisasi taman budaya yang digelontorkan pemerintah pusat menyentuh wadah para seniman dan budayawan Banua.

DI atas lahan seluas 3.116 hektare yang dikelola Taman Budaya Kalimantan Selatan, kini terus dibangun beragam fasilitas untuk menampilkan budaya tradisional dan kontemporer kepada publik.

“Alhamdulillah, Kalimantan Selatan termasuk dalam 7 provinsi yang mendapat program revitalisasi fasilitas kebudayaan, seperti Palembang, Palangkaraya, Jambi, Bengkulu dan lainnya. Untuk tahun ini, dana yang berasal dari APBN itu dibangun panggung terbuka untuk pertunjukan,” kata Kepala Taman Budaya Kalimantan Selatan, H Fahrurazie di Banjarmasin, Rabu (25/1/2017).

Beragam fasilitas berskala besar seperti Gedung Bundar Sultan Suriansyah, Auditorium Balairungsari, dan lainnya kini dilengkapi dengan panggung pertunjukan yang akan mampu menampung banyak penonton. “Saat ini di kawasan panggung terbuka tinggal finishing seperti pengerasan lapangan. Sebab, bangunan panggung sudah dibangun, tinggal menunggu persetujuan dari pemerintah pusat untuk pengadaan lighting (lampu panggung), serta sound system (perangkat audio) yang akan mendukung sebuah pertunjukan secara live. Ditambah lagi tenda bongkar pasang untuk kenyamanan penonton saat pertunjukan digelar,” tutur Fahrurazie.

Sebagai pengguna, Fahrurazie mengakui pembangunan fasilitas pelengkap di kawasan Taman Budaya sepenuhnya ditangani Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan. “Kami sudah mengajukan usulan untuk fasilitas penunjang di Taman Budaya, kini tinggal menunggu persetujuan. Kami tak tahu apa perangkat lighting dan sound system yang akan diberikan pemerintah pusat. Soal anggaran fasilitas itu, kami jujur tak mengetahui karena langsung ditangani dinas teknis,” ujarnya.

Dengan luas lahan yang dikelola Taman Budaya mencapai 1,5 hektare, Fahrurazie mengimpikan ke depan wadah itu akan menjadi pusat kebudayaan bagi Kalimantan Selatan. “Makanya, kami mengundang sanggar-sanggar seni dari daerah untuk tampil di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan. Ini semua dilakukan agar kehidupan berkesenian Kalimantan Selatan benar-benar menggeliat,” ucapnya. Apalagi, di Taman Budaya juga disiapkan wisma bagi para seniman dan perwakilan daerah yang menggelar pertunjukan. “Semua fasilitas yang ada sudah memenuhi standar. Jadi, jangan khawatir,” tambahnya.

Tak hanya itu, Fahrurazie mengatakan program revitalisasi Taman Budaya juga akan menyentuh pembuatan workshop atau kios-kios yang akan menjual barang-barang seni serta perangkat alat bagi para seniman yang ingin tampil. “Termasuk, warung yang akan menyediakan kuliner khas Banjar bagi pengunjung Taman Budaya. Kami juga akan membangun taman-taman hijau agar kawasan ini rindang,” katanya.

Dengan makin tumbuh suburnya sanggar-sanggar seni di Kalimantan Selatan, Fahrurazie berharap agar beberapa potensi budaya dan kesenian yang ada bisa diangkat kembali dan mampu menyuguhkan sebuah pertunjukan yang menarik dan mengandung nilai-nilai pengajaran. “Ini adalah sebuah harapan besar kami. Sebab, Kalimantan Selatan sangat kaya dengan khazanah budaya bisa ditampilkan di skala nasional bahkan internasional,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis : Igam

Editor   : Didi GS

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.