CITRA positif ingin ditunjukkan seorang perwira pertama polisi, di tengah sorotan publik terhadap korps Bhayangkara ini. Dia adalah Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Munadi yang kesehariannya bertugas di Kepolisian Sektor (Polsek) Takisung, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
DI Desa Benua Tengah, Kecamatan Takisung, Aiptu Munadi termasuk sosok yang disegani warga. Maklum saja, selain bertugas sebagai bintara pembinaan dan keamanan ketertiban masyarakat (babikamtibmas) Desa Benua Tengah, ternyata Aiptu Munadi merupakan guru ngaji yang terkenal di desa.
Dengan ketulusan hati tanpa pamrih, Aiptu Munadi memilih jalan sebagai tenaga pengajar Taman Kanak Kanak (TK) Baitut Tholubin, sejak 2003 hingga sekarang. Di sela tugas rutinitasnya sebagai polisi, Munadi juga turut terlibat dalam pembangunan Tempat Pembelajaran Alqur’an (TPA) di Desa Benua Tengah, Kecamatan Takisung. Padahal, semula tak ada bangunan sama sekali, kini TPA itu telah memiliki lima ruangan yang begitu nyaman ditempati para santrinya.
“Hati saya terpanggil untuk membaktikan diri kepada masyarakat. Ya, sebagai polisi juga sebagai guru ngaji,” kata Munadi di Takisung, Kamis (19/1/2017). Bukti sang polisi itu mengabdi tulus, Munadi juga dipercaya sebagai bendahara masjid di desanya. Menurutnya, semua amal baik itu tidak akan terwujud tanpa dukungan semua pihak, baik pemerintah desa dan kabupaten guna mewujudkan TPA menjadi tempat belajar dan mengajar yang layak.
Kepala Kepolisian Resort (Polres) Tanah Laut, AKBP Sentor Adi Darmawan pun mengaku salut dengan tindakan terpuji sang anak buah. Ia mengatakan mendukung penuh apa yang dilakukan anggotanya. “Saya berharap anggota kepolisian lainnya bisa mencontoh apa yang dilakukan Aiptu Munadi. Bukan hanya dari aktivitas keagamaan, tetapi juga kegiatan positif lainnya. Semoga Aiptu Munadi ini menjadi contoh bagi anggota kepolisian lainnya, walaupun dalam konteks yang berbeda,” ujar Sentot Adi Darmawan.(jejakrekam)
Penulis : M Risanta
Editor : Didi G Sanusi