Berikan Kinerja Gemilang, Komisi II DPRD Kalsel Berikan Dua Jempol untuk Bank Kalsel

0

WAKIL rakyat di DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) mengaku salut dan memberikan apresiasi atas kinerja manajemen Bank Kalsel, selama dua tahun ini.

PASALNYA, ditengah hantaman pandemi Covid-19 yang merontokan prekonomian dunia termasuk di Indonesia hingga kini, justru dapat dilalui dengan mencatat kinerja gemilang bagi Bank Kalsel.

“Saya selaku wakil rakyat di Komisi II DPRD Kalsel, mengucapkan selamat dan salut atas kinerja Bank Kalsel,” ujar M Iqbal Yudianoor, kepada wartawan di Banjarmasin, Jumat (26/2/2021).

Sekretaris Komisi II membidangi ekonomi dan keuangan di DPRD Kalsel ini menilai, ada dua poin besar yang menjadi catatan plus atas kinerja bank milik daerah ini.

BACA : Dukung Program PEN, Bank Kalsel Terima Kucuran Dana Rp 200 Miliar

Pertama, laporan RUPS dan RUPS-B, yan digelar lebih sepekan tadi membukukan laba yang meningkat sejak tahun 2019 dan juga tahun 2020 .

Begitu pula peforma asset, penyaluran kredit, penghimpunan dana pihak ketiga yang terus meningkat, serta mampu menekan NPL.

Poin kedua lanjut Iqbal, yaitu telah berhasil dan dipercaya menerima sokongan dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 200 miliar, guna meneruskan dan menopang program pemulihan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan.

“Kita acungi dua jempol kinerja Bank Kalsel saat ini, dan kita akan terus dukung termasuk upaya untuk memenuhi kecukupan modal sesuai POJK beberapa tahun nanti,” tegas politisi PAN ini.

Sebelumnya, pada laporan pertanggungjawaban di RUPS tahun buku 2020, pad 10 Februari 2021 tadi, Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin membeberkan, meski banyak dipengaruhi situasi ekonomi yang tak menentu sebagai akibat dari Pandemi Covid-19, kinerja keuangan Bank Kalsel tahun 2020 tetap mampu bertumbuh positif dan memperoleh hasil yang cukup bagus.

Dari sisi aset, jika tahun 2019 hanya mampu membukukan Rp13,95 triliun, tahun 2020 naik jadi Rp 14,85 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) yangmana tahun 2019 hanya mencapai Rp10,97 Triliun, Tahun 2020 naik menjadi Rp12,02 triliun.

Untuk Kredit dan Pembiayaan pada tahun 2020 naik menjadi Rp11,19 triliun, dimana di tahun 2019 lalu hanya Rp10,45 triliun.

Begitu pula pertumbuhan laba setelah pajak tahun 2020 dengan nilai yang berhasil dibukukan Rp196,50 miliar, lebih tinggi 23,04% dibanding realisasi tahun 2019 lalu yang hanya mencapai Rp159,70 miliar.

“Pencapaian indikator keuangan utama ini, Alhamdulillah berada di atas rata-rata per group BPD BUKU II seluruh Indonesia,” pungkas Agus Syabarrudin.(jejakrekam)

Penulis Ipik G
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.